Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secuil Hidup di Kota Hujan

17 Desember 2021   20:37 Diperbarui: 17 Desember 2021   20:40 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://assets.pikiran-rakyat.com/

Cuma dua-tiga hari saja di kota hujan itu
Menikmati sejuknya pagi
Lalu lalang orang berlomba sehat
Berlari mengitari Kebun Raya
Menapakkan kaki merapalkan nafas
Menyambut hari penuh suka

Tapi bising mendaraskan emosiku
Hati pun nanar dalam tetesan air langit
Hujan mendera kota tanpa berkabar
Petir ikut menerkam ganas
Buyar sudah rutinitas hari ini
Bertanding meneduhkan raga

Kulihat orang-orang menerima berkah hujan
Menyambut tiap titik hujan di kota ini
Seperti menikmati panas merajam di kota-kota lain
Juga mendekap salju di sekitaran kutub

Tanpa keluh tanpa kesah
Tanpa meratap tanpa debat
Tanpa bulir-bulir tangisan
Seolah hujan, panas, dan salju itu bukan masalah
Semua itu adalah keseharian di sana
Begitu juga hujan di kota ini

Kota hujan, akhir minggu lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun