Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN telah berlangsung pada Selasa (26/10/2021) tanpa kehadiran perwakilan dari Myanmar. Dengan dihadiri 9 negara anggota saja, KTT berlangsung sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Tanpa konfirmasi kehadirannya sejak dimulai, KTT telah berlangsung sesuai agenda, tanpa menyinggung lagi Myanmar dan berbagai isu terkait, hingga hari ini.
ASEAN tampaknya sudah kehabisan akal dengan pemerintah militer Myanmar. Kebuntuan itu akhirnya menemukan solusinya, paling tidak untuk sementara waktu. ASEAN tidak mau kehilangan muka, apalagi di pertemuan puncak ketika para pemimpin ASEAN bertemu untuk pertama kalinya di tahun 2021 ini.
KTT ASEAN di tahun 2021 ini sangat menarik karena dua jadwal KTT diselenggarakan sekaligus pada hari berurutan dan secara virtual. KTT ASEAN biasanya diadakan dua kali dalam satu tahun, yaitu di awal dan akhir tahun. Namun tahun 2021 ini istimewa bagi ASEAN, sehingga kedua jadwal KTT diadakan secara langsung, berurutan, dan virtual juga.Â
Ada kemungkinan masalah kudeta Myanmar di 1 Februari 2021 menjadi salah satu penyebab KTT ke-38 diundur. Akibatnya, KTT ke-38 dilakukan bersamaan dengan KTT ke-39 di bulan Oktober ini.
Myanmar menjadi salah satu persoalan pelik dan berkepanjangan bagi ASEAN. Dengan berbagai kekurangan, ASEAN telah berupaya semampu mungkin mendorong penyelesaian krisis politik di Myanmar. Namun hingga menjelang pertemuan puncak itu, Myanmar tetap menentang ASEAN dan tidak menjalankan konsensus yang telah disepakati bersama.
Strategi ASEAN
ASEAN menyusun strategi berdasarkan lima poin konsensus mengenai penyelesaian krisis Myanmar. Inti dari konsensus itu adalah meminta Myanmar mengakhiri tindakan kekerasan kepada rakyatnya dan menyetujui utusan khusus ASEAN untuk melakukan mediasi atas konflik di negara itu.Â
Tujuan utama strategi adalah mengurangi kemungkinan pemimpin Myanmar, Jenderal Hlaing, hadir di KTT. Selain itu, tujuan itu harus dilakukan tanpa membuat malu Myanmar.
Strategi ASEAN adalah mengundang seorang perwakilan non-politik dari Myanmar. Undangan disampaikan kepada pemerintah Myanmar. ASEAN sangat paham bahwa undangan itu bakal ditolak pemerintah Myanmar. Kenyataan berjalan sesuai prediksi. Hingga KTT dibuka, pihak Myanmar tidak memberikan konfirmasi kehadiran.Â