Negeri Panda itu semakin meningkatkan partisipasi globalnya dengan proyek ekonomi One Belt and One Road (OBOR), yang kini dikenal dengan Belt and Road Initiative (BRI).Â
Jalur Sutera dalam bentuk jaringan kereta api barang digelar dari dataran China ke Timur Tengah bahkan melewati daratan Eropa hingga London. Singkat kata, China memerlukan Afghanistan untuk menyambung jalur sutera-nya.
Kepentingan China secara jelas tampak pada beberapa faktor di bawah ini.
1. Kebijakan China
Kepada Taliban,China menjelaskan bahwa pembentukan pemerintah sementara baru merupakan langkah strayegis bagi pemilihan ketertiban di Afghanistan. Kelompok Taliban telah menyediakan harapan bagi hubungan China-Afghanistan.Â
Petinggi China berulang kali menyatakan menghormati hak rakyat Afghanistan untuk secara mandiri menentukan nasib mereka sendiri. Negeri Tirai Bambu itu bersedia mengembangkan hubungan persahabatan dan kerja sama dengan Afghanistan.
Beijing secara kongkrit menawarkan dukungan ekonomi untuk Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban, tetapi juga menekankan bahwa negara itu tidak boleh digunakan sebagai titik pementasan bagi teroris.
Pada Rabu (8/9), Pemerintah China menyambut baik berakhirnya 'tiga pekan anarki' di Afghanistan dan mendukung pembentukan pemerintahan baru di Afghanistan.
2. Afghanistan di jalur BRI
Kemesraan (dukungan) China terhadap kelompok Taliban berkaitan dengan bangkitnya China sebagai kekuatan global. Seperti diketahui bersama, China sedang membangun perdagangan serta infrastruktur besar-besaran di seluruh daratan Eurasia.
Bagi China, stabilitas politik Afghanistan adalah kunci menjaga tambang negara, blok minyak, dan proyek BRI senilai $50 miliar di Pakistan.