Tumben siang ini begitu terik. Rumah terasa penat. Akibatnya, rasa kantuk tidak bisa dilanjutkan dengan tidur siang. Tak ada cara lain, kecuali keluar rumah. Saya perlu jalan-jalan di sekitaran rumah. Olah raga menghangatkan badan di bawah sinar matahari.
Sambil berjalan, pikiran melayang ke Kompasiana. Apa yang perlu ditulis hari ini? Ide menulis paling gampang adalah memilih salah satu topik pilihan.
Pikiran saya berpindah dari satu topik ke topik lainnya. Pilihan jatuh ke topik tentang masa pensiun tetap produktif. Angan saya membayangkan apa yang akan dilakukan ketika pensiun.
Tulisan ini saya awali dengan beberapa pertanyaan. Mengapa takut pensiun? Apakah pensiun berarti seseorang tidak bisa produktif? Apa saja kegiatan produktif untuk mengisi masa pensiun? Serentetan pertanyaan lain bisa disorongkan kepada para pensiunan atau calon pensiunan.
Tulisan ini mencoba melihat pensiun sebagai sesuatu yang positif. Masa pensiun tidak perlu ditakuti. Pensiun dari kantor harus disambut dengan hati riang gembira.Â
Ibaratnya seseorang telah berhasil menyelesaikan sebuah tahapan kehidupan. Selanjutnya adalah tahapan lain yang perlu dihadapi oleh setiap pensiunan. Apalagi ketika masa pensiun perlu diisi dengan kegiatan produktif.
Beberapa tahun sebelum hari pensiun tiba, seseorang harus menyiapkan batinnya untuk semakin tidak terikat dengan kantor atau lembaganya. Dengan cara itu, masa pensiun dapat dinikmati dengan rasa nyaman, plong, lega, dan bebas dari rutinitas kewajiban kantor.Â
Kebebasan itu perlu diberi makna baru. Seorang pensiunan tidak perlu lagi berangkat ke kantor, sebagaimana dijalaninya selama 20-35 tahunan. Tidak usah lagi presensi online/offline. Tidak ada lagi rapat dengan rekan sekantor dan atasan. Seorang pensiunan menjadi bebas dari beban kerja kantor.Â
Lalu, apa yang bisa dilakukan oleh seorang pensiunan agar tetap memiliki kegiatan? Ada harapan tentu saja bahwa kegiatan itu bisa menghasilkan cuan agar bisa memberikan motivasi bekerja.
Beberapa kegiatan ini dapat menjadi pilihan menarik bagi para pensiunan. Ketiga kegiatan bagi pensiunan itu semacam one-stop shopping. Artinya ketiganya saling berkaitan, seperti dari hulu ke hilir.