Kejadian viral tentang orang tua yang marah-marah kepada kurir menjadi pembelajaran sosial bagi kita semua. Tulisan ini tidak ikut-ikutan untuk memberikan komentar soal itu, namun mencoba melihat masalah itu sudut pandang orang tua atau lanjut usia.
Kenyataan di sekitar kita menunjukkan bahwa orang berusia lanjut atau warga senior ternyata juga menikmati perkembangan jaman internet. Para penikmat online tidak hanya kaum milenial berusia muda, namun juga generasi lain yang berusia 45 tahun ke atas itu.
Pada struktur sosial tertentu, seorang lanjut usia berusia 60an tahun pun masih menggunakan gadget. Mereka aktif berkomunikasi dengan berbagai komunitas sosialnya. Gadget atau hape mereka juga memungkinkan bertransaksi online.
Orang-orang di sekitar saya berusia 60an hingga 70an tahun. Di kampus-kampus di Yogya dan kota-kota lain, banyak dosen berusia lanjut tidak kalah dalam kemampuan 'bermain' hape.
Usia pensiun dosen di usia 65 tahun membuat kampus masih dipenuhi 'orang-orang muda' berusia 45-55 tahun:). Sedangkan usia pensiun profesor adalah 70 tahun. Warga senior itu masih aktif berkirim kabar dan informasi lain melalui whatsapp grup dan jasa online dari Gojek dan Grab.
Jika diambil mulai usia 50 tahun ke atas, maka kelompok usia ini cukup banyak di negeri +62 ini. Di jurusan saya, misalnya, 20 dari 26 dosen berusia di atas 50 tahun. Kenyataan ini tentu saja tidak menafikan para pemilik usia 50 tahun-an di luar kampus atau di masyarakat kita.
Para warga senior itu melakukan semua kegiatan online dengan fasih karena kebiasaan. Rutinitas membuat mereka amat lancar menekan huruf-huruf keyboard di layar hape. Typo di beberapa kata menjadi wajar bagi orang-orang seumuran mereka. Ibaratnya, dunia masih milik mereka, termasuk dalam berbelanja online.
Lalu, bagaimana jika mereka ingin berbelanja online? Apa yang sebaiknya kita lakukan untuk membantu mereka tetap beraktifitas?
1. Menjelaskan cara-cara yang mudah dan aman
Kita perlu memberikan cara paling mudah dan aman untuk berbelanja online kepada para enthusiast di usia ini. Selain situasi ekonomi pribadi yang relatif mapan, mereka ingin menikmati 'rasa' belanja online. Cukup menekan huruf-huruf keyboard di hape, lalu barang datang sendiri diantar kurir.
2. Memberikan contoh