Kencan pertama itu penting dan tidak boleh ilfeel. Saking pentingnya, seorang mahasiswa kadangkala perlu mempersiapkan segala sesuatunya demi menghindari ilfeel. Oleh karena itu, persiapan untuk kencan pertama menjadi sangat serius.
Persiapan itu bisa macam-macam. Bisa soal pakaian, misalnya casual seperti yang dipakai kuliah. Bisa juga soal parfum yang wanginya khusus. Bisa juga obrolan apa saja yang disukai oleh teman kencan, hingga ke soal-soal lainnya.
Itu semua demi tujuan tunggal, yaitu kencan pertama itu harus mengesankan. Dengan kesan baik itu, dua orang pelaku kencan itu bisa berencana untuk kencan-kencan selanjutnya. Kencan bisa berkelanjutan dan hubungan dua hati semakin berkembang.
Di antara berbagai persiapan kencan itu, ada satu persiapan yang sangat penting, yaitu strategi berkencan. Strategi ini akan menentukan berbagai pernak dan pernik (seperti parfum, pakaian, obrolan, dll) yang akan digunakan agar kencan pertama tidak ilfeel.
Strategi ini saya ambil dari kuliah diplomasi, jadi saya namakan saja strategi diplomasi. Ini merupakan bagian dari beberapa upaya saya untuk 'mendekati' mahasiswa. Usia saya yang menua, tetapi, sebaliknya, usia mahasiswa malah semakin memuda telah memaksa saya harus 'kreatif' dan 'inovatif' dalam mengajar.
Untuk menjelaskan tiga teori atau pendekatan utama dalam diplomasi, saya menjelaskannya dengan cara atau tertentu. Tujuannya agar mahasiswa mudah memahami teori atau pendekatan dalam studi diplomasi.
Salah satu caranya adalah menjelaskan beberapa teori yang bertebaran di studi ini dengan contoh yang ada dalam keseharian mahasiswa. Salah satunya adalah kencan pertama.
Ada tiga pendekatan atau teori utama di studi ini, yaitu realisme, liberalisme, dan konstruktivisme. Dengan kasus kencan pertama, saya mencoba membumikan cara memahami ketiga pendekatan itu ke dalam strategi untuk kencan pertama agar tidak ilfeel.
1. strategi realisme merupakan strategi seseorang yang egois dan mau menangnya sendiri. Bagi seorang realis, kencen pertama harus berhasil menaklukkan hati calon pasangannya dengan segala cara. At all costs. Jika perlu, merebut pacar orang lain...
Seorang realis memandang jagat perkencanan sebagai medan perang. Dalam peperangan, yang ada hanya pihak pemenang dan pihak yang kalah. Bisa dibayangkan, seorang realis adalah pejuang gigih yang harus menang dalam kencan pertama.
2. Strategi liberal. Strategi ini memandang kencan pertama harus saling menguntungkan. Bukan win -loose seperti realis, tetapi win-win.