Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

(Ny)aman Bekerja sebagai Dosen, Apa Tidak Perlu Resign?

24 Maret 2021   19:37 Diperbarui: 25 Maret 2021   11:38 1665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustras dosen mengajar di kelas.| Sumber: freepik.com/katemangostar

Lalu, apakah di dalam profesi dosen itu seorang dosen tidak mengalami situasi sebagai bawahan? Di dalam profesi dosen itu sebenarnya tidak ada posisi bawahan atau atasan. Semua dosen berposisi setara atau seimbang.

Bukan karena seorang dosen itu masih muda atau pegawai baru, sehingga dia bisa diperlakukan sebagai "bawahan" atau disuruh-suruh. Namun tentu saja tidak diminta bikin teh atau kopi oleh dosen yang lebih senior...hehehe... Setidaknya itu adalah pengalaman saya dan beberapa rekan dosen di kampus-kampus lainnya.

Sementara itu, senioritas seorang dosen ---selain ditentukan oleh usia dan lamanya bekerja di sebuah kampus--- juga ditentukan oleh gelar atau kompetensi akademiknya. Senioritas kadangkala juga ditentukan oleh networking atau jejaring dosen itu di antara para "penguasa" ilmu atau bidang lainnya.

Di sinilah, senioritas dosen itu bersifat cair. Tidak cuma ditentukan oleh usia dan lamanya bekerja, namun ada faktor lainnya. 

Seorang dosen muda bisa dianggap senior karena alasan khusus atau tertentu. Misalnya, dosen muda yang memiliki banyak proyek penelitian dengan berbagai lembaga nasional atau internasional. Dengan situasi dan kondisi ini, dosen muda tidak bakal disuruh-suruh oleh seniornya hanya karena masih pegawai baru.

Situasi ini sangat berbeda dengan orang-orang yang bekerja, misalnya, di sektor perbankan, perhotelan, atau korporasi. Bagi mereka ini, resign biasanya perlu dilakukan untuk menaikkan gaji (penghasilan) dan posisi. Alasan lain tentu saja masih banyak dan itu bukan bahasan di tulisan ini.

Mereka ini senang dan nyaman dengan berpindah kerja dari satu tempat dan tempat lain. Itu pun wajar dan manusiawi semuanya. Tak ada juga yang melarang apalagi menghukum karena resign itu pilihan sendiri.

Kembali ke profesi dosen, suasana kerja yang cair, (ny)aman, dan setara itu yang membuat profesi dosen itu menyenangkan. Akibatnya, muncul anggapan jarang ada dosen resign di Indonesia. Meskipun pada kenyataannya, beberapa rekan dosen berpindah ke kampus lain.  

Pada akhirnya pilihan untuk resign atau bertahan di profesi atau kantor yang sama itu bersifat sangat personal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun