Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan dan Nikmatnya Ngopi

5 Januari 2021   13:02 Diperbarui: 5 Januari 2021   13:10 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
yousufkurniawan.wordpress.com

Rintik hujan tetiba menderas
Meruntuhkan kesabaran
Tanpa ketenangan lagi
Tapi memicu adrenalin
Memacu motor tua C70 ini
Tak ada kenikmatan lagi di jalanan
Bumi pun segera membasah

Badan kuyub kehujanan
Dingin memaku tulang nan membeku ini
Jaket, baju, kaos dalam tak mampu bertahan kering

Hanya kopi yang melintasi pikiran
Betapa nikmat ngopi saat ini
Hitamnya kopi
Panas
dan pahitnya kopi
Boleh arabika
boleh robusta
Sruput pertama itu paling utama
Menubruk badan penuh air hujan ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun