Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Enam Menteri Baru, Enam Harapan Baru

23 Desember 2020   13:51 Diperbarui: 23 Desember 2020   13:53 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.ngopibareng.id/

Keempat, harapan atas dilantiknya Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya) sebagai Menteri Sosial (Mensos). Selain sebagai satu-satunya perempuan yang ditunjuk sebagai menteri baru di Hari Ibu (22/12/2020), kehadiran Risma menjadi penutup kontroversi politik atas korupsi yang dilakukan Mensos sebelumnya, Juliari P. Batubara. Sepak terjang Risma dalam mengelola kota Surabaya telah diakui berbagai pihak. Kinerja seperti itu yang diharapkan dapat dilanjutkannya sebagai Mensos. 

Bantuan sosial (bansos) penanganan Covid-19 diharapkan dapat benar-benar didistribusikan secara nasional dengan cara lebih baik, walau kontroversi politik pasti akan membayangi program ini. Ketegasan Risma selama ini diharapkan dapat mengurangi dimensi politik dari program bansos dan program lainnya di kementerian ini.

Harapan kelima muncul dari Sakti Wahyu Trenggono (Wakil Menteri Pertahanan) sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Sama dengan Mensos, jabatan ini termasuk salah satu pemantik perombakan kabinet sebagai akibat penangkapan KPK terhadap Eddhy Prabowo dalam kasus korupsi ekspor benih lobster.

Posisi Sakti sebelumnya sebagai wakil menteri pertahanan-nya Prabowo Subianto diharapkan dapat mengurangi dan, mungkin, menghilangkan berbagai kepentingan politik di kementerian ini yang dekat dengan partai politik tertentu dalam kebijakan ekspor itu. Selain itu, kehadirannya dapat menguatkan kembali kontinuitas kebijakan menteri sebelumnya dan membuat terobosan baru di portofolio ini.

Keenam, yaitu harapan baru dari diangkatnya Yaqut Cholil Qoumas (tokoh Muslim dan Ketua PP GP Ansor) sebagai Menteri Agama (Menag). Pandangan keagamaan dan kepemimpinannya di organisasi masyarakat diharapkan dapat membawa kebaikan dalam kehidupan beragama di negeri ini. Kemampuannya dalam mengelola bidang ini akan berkontribusi pada program KIM, termasuk dalam vaksinasi Covid-19. 

Masih ada banyak harapan bisa dituliskan demi membangun optimisme Indonesia dari reshuffle KIM ini. Meskipun kontroversi dan kritik terhadap perombakan KIM ini pasti masih ada, namun dukungan terhadap para menteri baru KIM tetap perlu diberikan. Persoalan besar Indonesia, yaitu penanganan Covid-19 dan dampak ekonominya, perlu menjadi prioritas perhatian dari pemerintahan Jokowi dan masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun