Ketiga, orang tidak menulis karena sulit mendapatkan ide untuk menulis. Ibarat mahasiswa yang datang ke saya untuk berkonsultasi dan meminta ide untuk menulis skripsi. Memang ide menulis skripsi berbeda dengan menulis bukan skripsi.
Menulis skripsi untuk sebagian syarat lulus kuliah S1, sehingga meminta ide judul skripsi masih bisa dipertimbangkan. Berbeda dengan ide menulis umumnya yang bisa datang dari mana saja, dari apa saja, dan tidak terbatas pada kurun waktu tertentu.
Apa yang kita lihat, rasakan, pikirkan bisa menjadi ide untuk menulis. Semua aktifitas kita ini sebenarnya juga 'bahan' untuk menulis. Ide menulis itu ada di sekitar-sekitar kita saja, tidak perlu jauh-jauh.
Situasi 'mudah' menulis itu sangat  berbeda bagi orang yang kesulitan mendapatkannya. Bagi kelompok alasan ini, ide adalah sesuatu yang istimewa. Tidak mudah mendapatkan ide itu. Walau berbagai cara telah dilakukan, tetapi tetap sulit mendapatkannya.
Ketiga kelompok alasan itu tidak bisa dipisah-pisahkan secara absolut. Orang bisa saja mempunyai salah satu atau malah gabungan dari ketiga alasan itu sekaligus. Mungkin ada juga orang yang alasan tidak menulisnya tidak ada di ketiga kelompok itu.
Ada alasan lain yang khusus bagi orang tertentu. Semua itu bisa saja terjadi karena ini berkaitan dengan manusia sebagai makhluk sosial dengan segala persoalannya, baik pribadi dan sosialnya.
Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk memaksa orang untuk melakukan kegiatan menulis. Seolah-olah menulis itu adalah segala-galanya. Lalu, orang yang tidak menulis dianggap bersalah. Bukan! Tulisan ini hanya memaparkan kenyataan bahwa tidak menulis itu tidak apa-apa, sehingga perlu ada penjelasan secara obyektif pula mengenai alasan tidak menulis.
Namun demikian, ini tidak berarti saya menuliskannya begitu saja. Kompasiana menjadi slah satu sarana tepat untuk membuat orang mau menulis. Bagi penulis pemula, Kompasiana bisa menjadi sumber bacaan dan sekaligus sumber untuk menulis.
Banyak tulisan yang bisa dicontoh gaya menulisnya. Saya merasa Kompasiana sangat friendly buat penulis pemula. Â Dalam kategori isu, Kompasiana juga memberi keleluasaan bagi penulis pemula untuk memasukkan tulisan apa pun.
Menurut saya, mereka perlu diajak dan diyakinkan bahwa dengan menulis maka pikiran kita tercatat, tertulis, dan bisa dibaca orang lain dalam kurun waktu tak terbatas di masa depan. Menulis adalah salah satu cara berbagi pengalaman dengan orang lain.Â
Lagipula, jaman yang kita tinggali sekarang ini sudah menyediakan banyak cara yang memudahkan orang untuk menulis.