Dengan Abramovich sebagai pemiliknya, Chelsea FC tidak mempunyai masalah lagi dengan keuangan klub. Chelsea lebih leluasa membeli pemain besar, seperti Didier Droga dan Peter Cech. Chelsea pun menjadi juara liga dan mendapatkan trofi Liga Champions di tingkat Eropa, termasuk gelar lainnya yang menjadi ambisi sang pemilik.
Gara-gara ambisi Abramovich, Chelsea juga harus sering berganti pelatih dengan nama-nama besar, misalnya Jose Mourinho dan Carlo Ancelotti. Konon seringnya berganti pelatih mempengaruhi permainan pemain dan ambisi untuk menang.
Hingga saat ini, the Blues berada di bawah pelatih Frank Lampard. Sebagai mantan pemain utama, kembalinya Lampard ke Stamford Bridge mendapat banyak dukungan.
Walaupun belum berhasil membawa Chelsea menjadi juara liga di musim kompetisi 2019-2020 ini, Lampard meloloskan mantan klubnya ke laga Champions Eropa di 2020-2021. Sebuah prestasi yang patut dibanggakan di tahun pertamanya sebagai pelatih Chelsea FC.
Memang sulit menulis sesuatu yang benar-benar baru bagi saya, khususnya tentang klub sepakbola favorit CFC ini. Tema ini bukan wilayah nyaman saya.
Perlu waktu untuk menggali ingatan lama yang tidak banyak ini dan harus cek-ricek data tentang nama, tempat, dan tahun. Saya bukan pengamat sepakbola, sehinga tulisan ini bukanlah sebuah analisa kompleks dan canggih.
Ini tulisan pertama saya tentang sepakbola dan CFC. Tidak ada niatan saya untuk meneruskan tulisan seperti ini di waktu mendatang. Cukup ini saja tulisan saya tentang klub sepakbola dan klub pujaan hati. Saya sudah merasakan susahnya menulis tentang Chelsea FC!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H