Bagi saya, sebagian dari kegiatan menulis itu merupakan akibat dari work from home (WfH) atau bekerja dari rumah (BDR). Situasi yang diakibatkan oleh virus Corona atau pandemi Covid-19 sejak awal Maret 2020. Ketika Covid-19 memaksa kita melakukan pindah dari kantor ke rumah, menulis menjadi salah satu cara paling efektif dari upaya penyesuaian itu.Â
Menulis opini menjadi satu pilihan utama dari berbagai kegiatan yang telah saya lakukan sejak awal Wfh di pertengahan Maret 2020. Menulis opini lebih rutin ketimbang sebelum WfH ini yang biasanya satu bulan satu hingga dua opini.Â
Ketika WfH melahirkan banyak webinar atau seminar online, saya juga beberapa kali mengikutinya. Tiga-Empat minggu penuh webinar membuat suasana WfH membosankan karena rutinitas.Â
Kegiatan mengikuti webinar ini hampir sama dengan kegiatan membaca. Kita secara tidak sadar bersikap pasif hanya membaca atau mendengar. Dalam situasi seperti ini, kegiatan menulis menjadi jalan keluar dari kebosanan mengikuti webinar secara pasif.Â
Menulis opini berkaitan dengan berbagai webinar yang berkaitan dengan isu-isu hubungan internasional, khusus politik luar negeri atau diplomasi Indonesia dan ASEAN. Ini masih berada di wilayah nyaman saya sebagai pengajar di sebuah kampus di Yogyakarta. Apalagi saya mengajar matakuliah itu selama beberapa tahun ini. Tidak ada alasan bagi saya untuk tidak paham isu-isu itu. Walau begitu, persoalan terbesarnya justru ada pada menulisnya.
Kembali ke virus Corona dulu dan akibatnya. Corona memang harus diakui telah mempengaruhi kehidupan kita, termasuk saya. Berbagai hal terpaksa berubah atau diubah, tepatnya.Â
Banyak kegiatan yang awalnya dilakukan di kantor tiba-tiba saja harus disesuaikan karena harus dilakukan di rumah. Kebiasaan bekerja di kantor dalam periode waktu tertentu, ketersediaan fasilitas bekerja, dan teman bekerja itu tiba-tiba saja 'hilang' begitu saja.
Harus disadari bahwa 'kantor' baru atau rumah tidaklah sama dengan kantor lama. Tidak semuanya yang di kantor lama bisa dicopi-pastekan di 'kantor' baru. Bekerja di rumah pun menjadi normal baru. Tanpa teman, fasilitas, dan waktu bekerja yang jelas telah memaksa kita melakukan penyesuaian-penyesuaian bekerja.
Di sinilah kaitan antara situasi akibat virus Corona dengan menulis opini. Menulis menjadi salah satu upaya penyesuaian dalam melakukan WfH. Saya pernah secara aktif menulis opini ke rubrik Analisis di harian Kedaulatan Rakyat (Yogyakarta) dan Wacana Nasional di harian Suara Merdeka (Semarang). Dalam sebuah masa tertentu, saya menulis opini satu bulan satu kali untuk kedua harian itu.Â
Situasi WfH telah mendorong saya mencari alternatif media online untuk tulisan opini saya. Hingga saya mencoba lebih aktif lagi menulis untuk qureta.com dan geotimes.co.id. Terakhir, saya mencoba juga di portal berita kumparan.com. Tiga media online itu menjadi tempat saya mengirimkan hasil menulis saya. Dalam masa pandemi Covid-19 ini, saya lebih banyak menulis tentang kaitan antara pandemi dan isu-isu hubungan internasional.
Selain untuk saya sendiri, tulisan-tulisan itu akan menjadi sumber pendukung bagi mahasiswa saya ketika memerlukan bahasan atau analisis tentang isu tertentu pada sebuah perkuliahan.Â