Mengapa ini penting? Agar kegiatan menulis bisa segera dilakukan, khususnya buat penulis pemula. Menulis seharusnya bukan buat orang lain, tetapi untuk diri sendiri. Buat konsumsi pribadi. Dengan tujuan ini, menulis itu sifatnya pribadi. Menulis adalah keperluan pribadi yang datang dari dalam keinginan sendiri. Dengan alasan ini, menulis seharusnya menjadi lebih mudah, lebih natural, dan unik.
Memang ada orang yang menulis karena dorongan eksternal. Namun cara ini terkesan bahwa menulis itu terpaksa atau dipaksa. Atau menunggu sesuatu dari luar diri kita muncul, lalu mendorong keinginan menulis itu. Â Tanpa unsur dari luar diri kita, dorongan menulis tidak ada. Menulis jadi batal gara-gara menunggu atau tidak ada sesuatu di luar sana yang memprovokasi kegiatan menulis.
Maksud saya dengan aspek internal dan eksternal yang mendorong kegiatan menulis adalah pada aspek praktis buat penulis pemula mulai menulis.
Mulai saja menulis sesuai keinginan hati tentang apa saja yang ada di pikiran atau yang sedang dirasakan hati anda. Menulis dengan cara mengalir saja. Biarkan pikiran atau emosi mengarahkan jari-jemari menorehkan huruf demi huruf dan kata demi kata. Bahkan tidak perlu menghapus atau memperbaiki penulisan kata atau huruf yang salah salah ketik atau tulis.Â
Kalau perlu tulis saja setelah salah ketik itu dengan '...maksud saya...'. Jadi kegiatan menulis bagi pemula tidak perlu disibukkan dengan kesalahan seperti itu. Menulisnya mengalir saja, bebas saja. Malah juga tidak perlu ribet dengan aturan baku penulisan. Misalnya jumlah kalimat dalam satu alinea.
Selanjutnya adalah tidak perlu ada rasa kawatir, apalagi takut bahwa tulisan anda dianggap jelek atau tidak baik, dan lain-lain yang bernada negatif. Menulis saja terus dengan hati dan pikiran anda sendiri, tanpa terpengaruh hal-hal lain di luar anda. Ingat, menulislah dengan nyaman tanpa rasa takut. Anda menulis dengan hati dan pikiran anda sendiri, lalu mengapa harus takut dengan penilaian orang lain?
Di sinilah sebenarnya letak persoalan dalam memulai menulis bagi pemula. Kawatir dan takut karena tulisan dianggap jelek atau tidak bagus oleh orang lain. Seperti saya tulis di atas, menulislah dengan pikiran dan hati anda sendiri pada saat itu. Bisa saja anda memilih salah satu isu di antara sekian banyak hal yang sedang di pikiran dan mungkin membuat hati anda sedang gundah. Atau anda malah mau menuliskan banyak hal yang sedang ada di pikiran anda. Menulis saja.
Dalam situasi ini, tulisan bisa saja berisi hal-hal remeh-temeh yang menurut anda penting. Atau anda malah menganggapnya tidak penting tapi itu yang muncul untuk ditulis. Apapun isinya, anda sudah menuliskannya. Apapun isinya, itu semua sudah berpindah dari pikiran dan hati ke bentuk tulisan. Tidak lagi sesuatu yang anda pikirkan atau rasakan sendiri, namun sudah dalam bentuk nyata, yaitu tulisan. Tulisan yang berisi tentang pikiran atau perasaan anda pada situasi dan mungkin ketika berada di tempat tertentu.
Justru di sinilah sebenarnya letak keunikan, orisinalitas, dan faktor pembeda sebuah tulisan dengan tulisan lain. Tulisan yang mempribadi, yang personal. Ini semua karena menulis itu muncul dari diri sendiri dan buat diri sendiri, bukan buat orang lain!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H