Mohon tunggu...
Ludh Praditto
Ludh Praditto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

masih mahasiswa :D

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

gadget upgrade cycles

24 Oktober 2012   13:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:26 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Despite how often you buy new gadgets, remember that satisfaction from a purchase comes with getting an appropriate amount of mileage from your gear. You can do that by working out a new gadget’s true cost over the number of hours you are likely to use it. In my experience, this has made frequent, high-dollar purchases of gadgets I use all the time seem relatively logical and even practical. Likewise, frequent upgrades to my rarely used television and digital single-lens reflex camera would make little sense. Brian Lam – New York Times

well, sudah jelas mas Brian Lam ini pake teori utilitarian untuk formula gadget upgrade cylces yang dijelaskan diatas. dia mengedepankan frekuensi penggunaan berbanding waktu dan biaya upgrade. memang cocok untuk seseorang yang memiliki karakteristik pekerja yang dekat dengan penggunaan teknologi. terlebih, formula diatas tidak tertuju pada handheld gadget saja, tetapi houseware gadget hingga gadget secara keseluruhan, artinya applicable untuk semua jenis pekerjaan yang ada. hanya saja, ada batasan spesifik di dalam formula ini, yaitu subjek merupakan orang yang memiliki kebutuhan dan ketergantungan tinggi akan penggunaan gadget dalam menyelesaikan pekerjaannya. nah, bagi saya yang hanya seorang pengguna gadget lepas dan tidak terkait dengan ketergantungan tinggi akan penyelesaian sebuah aktivitas tertentu didalam pekerjaan, mungkin memiliki pandangan yang lain terhadap formula diatas. oke, saya jelaskan dulu karakteristik saya. saya belum menjadi pekerja tetap, tapi saya sudah tahu bahwa penggunaan gadget tentu sangat menunjang apapun pekerjaan yang saya lakukan. saya menggunakan gadget dengan memaksimalkan setiap fungsi dan seringkali menembus batas kemampuan dasar untuk melakukan berbagai aktivitas dalam keseharian. dan tentunya saya memiliki kemampuan penghasilan terbatas dan sangat memikirkan masa ekonomis dan biaya kesempatan dari setiap gadget yang saya beli. kepuasan dan ketergantungan menjadi kunci utama saya untuk membeli ataupun mengganti gadget, tapi mohon maaf, teori Maslow tidak berlaku untuk saya. dari kesekian karakteristik yang saya miliki, dapat diambil kesimpulan bahwa saya adalah pengguna gadget penganut ekstrimis utilitarian dengan tipikal complexity buyer (high extensive decision making/involvement primarily based on economic risk). maka, formula tambahan yang dapat dirancang untuk karakteristik saya dan mungkin bagi banyak orang di dunia agar tidak terlalu tertipu dengan banyaknya varian gadget yang seringkali mengiming-imingi kita untuk melakukan impulse buying yakni,

ketertarikan akan gadget harusnya anda sesuaikan dengan daya beli dan kegunaan maksimal disertai umur ekonomis gadget itu. penggunaan gadget yang beragam dengan fungsi yang sama baiknya dihindarkan agar tidak terjadi percepatan upgrade cycle. tentukan juga batasan diminishing return dari gadget tersebut dengan menciptakan ekspektasi kepuasan akan produk pembaharuannya di masa mendatang. hal ini akan memperpanjang upgrade cycle sebuah gadget karena kita lah yang menjadi penentu diminishing return bukan si gadget yang sudah tentu dibatasi oleh umur ekonomisnya. sehingga frekuensi pembelian gadget akan tertahan tanpa diperbudak oleh ilusi upgrade gadget dan sangat cocok dengan budget control kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun