Mohon tunggu...
Hasyim Ludfi
Hasyim Ludfi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pencinta NKRI dg Pancasila sbg dasar Negara. Cinta damai dalam jalinan persaudaran sebangsa dan setanah air, pendamba kerukunan antar umat beragama di Negeri Indonesia Raya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Syaitan Percaya pada Tuhan

19 September 2012   09:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:14 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Mahluk yang namanya Syaitan percaya pada adanya Tuhan. Syaitan itu percaya dan mengakui akan adanya Tuhan.

Namun syaitan itu menjadi malang nasibnya, menjadi mahluq yang hina. Dan karena kehinaannya jadilah dia syaitan memusuhi manusia.

Bagaimana kok syaitan menjadi malang nasibnya menjadi mahluk yang hina. Pada awalnya syaitan iu sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang dikasihininya pula, sebagai mahluk yang berada ditempat yang ditentukan Tuhan.

Sebagai pertanyaan, jika syaitan percaya pada Tuhan mengapa ia syaitan menggoda manusia mempengaruhi manusia untuk tidak ta'at pada perintah dan larangan Tuhan. Mengapa syaitan mempengaruhi manusia untuk berbuat mungkar, membisiki manusia untuk terjerumus kejalan yang sesat, yang jelek ditampakkannya seakan baik; yang buruk ditampakkannya seakan indah. Begitu pula sebaliknya syaitan dengan rayuan manisnya, dengan kata-kata yang mempesona  mampu menghipnotis akal fikiran manusia sehingga hal yang baik dipandang jelek, hal yang benar menjadi tampak salah; begitu hebatnya syaitan menelusup jauh kelubuk hati yang paling dalam pada diantara sebagian manusia.

Uuuh....., mengapa syaitan yang dipersalahkan ?. Pemikiran demikian ini juga tentu terbesit diantara kita, dan ada pula yang berpemikiran bahwa syaitan itu tidak ada, syaitan itu hanyalah gambaran tentang sifat jelek atau perilaku jelek manusia.

Syaitan itu memang mahluk halus, gaib adanya tidak tampak bagi penglihatan manusia, mahluk yang Tuhan memang ciptakan.

Waah, mengapa ada syaitan segala ya....? sementara Tuhan dengan tuntunan wahyunya, dengan firmannya dengan kabar berita, dengan informasinya yang disampaikan melalui perantaraan malaikatnya kepada seorang manusia pilihannya yang disebut Nabi adalah mengajak agar manusia iman bertaqwa kepadaNya kepada Tuhan, memberi tuntunan tentang yang wajib dan yang dilarang untuk dilakukan manusia sebagai mahluk yang dicipta. Dan lalu disisi lain ada pula yang namanya syaitan mahluk ciptaanNya. Bagaimana ini?

Jika demikian adanya, bukankah berarti pada prinsipnya Tuhan memang tidak berkepentingan atau tidak mutlak menghendaki adanya manusia menjadi manusia yang baik semua, tidak ambisi untuk membuat seluruh manusia menjadi patuh ta'at menyembah beribadah kepadaNya?

Tuhan memang yang membuat skenario sedemikian rupa, Tuhan Maha berkehendak, Tuhan Maha punya rencana. Dan adanya syaitan dengan segala perannya juga Tuhan telah memberitahu pada kita manusia, dan Tuhan menegaskan bahwa syaitan adalah musuh bagi manusia.

Apakah kita manusia takut pada syaitan? kita manusia tidak harus takut pada syaitan, namun takutlah pada godaan syaitan, takutlah pada mulut manis syaitan yang berbisa, takutlah pada rayuan gombal syaitan yang dengan rayuannya seakan-akan kita manusia akan meraih kebahagiaan, seakan-akan akan selamat sejahtera hidupnya didunia dan kelak diakhirat. Begitu memang halus dan indahnya cara syaitan menggelincirkan manusia. Namun jangan khawatir walaupun syaitan canggih pinter menggoda dengan jurus-jurus mabuknya dengan bisikan jungkir baliknya, adalah sia-sialah kerjaan syaitan itu bagi manusia yang beriman dan bertaqwa yang hanya kepada Tuhan berlindung dan memohon petunjuk kebenaran.

Yakinlah Tuhan tempat memohon segala pinta, tempat bergantung segala harap. Yakinlah, bahwa tiada pintu yang patut kita ketuk selain pintu Tuhan Semesta Alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun