Mohon tunggu...
Hasyim Ludfi
Hasyim Ludfi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pencinta NKRI dg Pancasila sbg dasar Negara. Cinta damai dalam jalinan persaudaran sebangsa dan setanah air, pendamba kerukunan antar umat beragama di Negeri Indonesia Raya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Siapa Tuhanmu...?

15 September 2012   17:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:25 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada anak-anak kecil yang sedang bergerombol bermain sebut saja namaya: Adi, Tuti, Bagong dan Iwan. meraka umurnya baru sekitar 7 tahun atau 8 tahun. Mereka berbincang-bincang dan kayak ada yang dipersoalkan. Lalu ada yang mendekat sebut saja : Bang Ludfi (he ..hee). Nah Bang Ludfi bertanya tentang apa yang diperbincangkan. Begini ceritanya:

"Haeee.. ada apa nih, kok kayak serius mikirnya" tanya Bang Ludfi.

"Ini Bang , lagi banding-bandingkan tentang Tuhan" kata sebagian dari mereka. "Oh yaa... lalu bagaimana, apa dak sama Tuhanmu...?, coba sekarang saya mau tanya siapa Tuhannya Adi ?" tanya bang Ludfi, dan terus menanyakan pada masing-masing anak dan di jawabnya demikian:

Si Adi menjawab : " Tuhan saya Allah, dan ini saya tau dari guru ngaji saya"

Si Tuti menjawab: " Tuhan saya Bapak saya" .  "Kok Tuhannya bapaknya? "tanya Bang Ludfi. " Ya... kan Tuhan penuh kasih sayang, laa saya selalu mendapat kasih sayang dari bapak" jawabnya si TUti.

Si Bagong menjawab: "Tuhan saya polisi". "kok polisi?" tanya Bang Ludfi. "Yaa... kan polisi yang kerjaaannya mengatur dan menghukum orang" tegas si Bagong " kan Tuhan katanya pemberi pahala dan hukuman? lanjut si bagong berargumen.

Si Iwan menjawab: " ku gak punyak Tuhan tuuh...., q belum tau kok, belum ada yang ngajari saya" kata Si Iwan.

"Hemmm......., begitu toh..." Bang Ludfi sepertinya tercenung. Lalu si Adi mengajukan pertanyaan " Bang.. siapa yang benar Tuhannya Bang...?"

Bang Ludfi kayaknya kerepotan mau menjawabnya , yaa karena mereka semua masih anak kecil belum baliq, dan belum waktunya berfikir tentang Tuhan. Lalu Bang Ludfi tetap menjawab "Oooh... gak ada yang salah kok, dan kamu tuh lum waktunya berfikir tentang Tuhan, kamu lum bisa mengerti , yang penting kamu sekarang masih harus terus belajar, mengaji, ya mendengarkan nasehat-nasehat ibu bapakmu yahh."

"Aaah.. abang, kita ini ingin tau yang benar siapa, ayoo kalau abang sendiri Tuhannya siapa hayooh.." kata Adi seperti gak puas dengan penjelasan dari Bang Ludfi.

" Emmmh...., ya ntik kujelaskan yaa..., ni aku ada urusan bisnis, dan kalian terus bermain aja, jangan bincang-bincang tentang Tuhan dulu yaa..."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun