Mohon tunggu...
Hasyim Ludfi
Hasyim Ludfi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pencinta NKRI dg Pancasila sbg dasar Negara. Cinta damai dalam jalinan persaudaran sebangsa dan setanah air, pendamba kerukunan antar umat beragama di Negeri Indonesia Raya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Figur seorang Namrud, tetap ada hingga kini

1 November 2012   16:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:06 1406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13517853301109733059

Raja Namrud (hidup sekitar tahun 2275 SM-1943 SM) juga disebut Namrudz bin Kan'aan (Arab نمرود بن كنعان, Inggeris Nimrod, Bahasa Ibrani : נִמְרוֹד, adalah  seorang Raja yang memerintah Mesopotamia purba (kini dikenal sebagai negara Iraq). Ia memiliki gelaran "a mighty hunter" dimaksudkan "pemburu yang hebat" atau "pemburu yang perkasa", kerena kehebatannya dalam berburu. Nama lengkapnya adalah Namrudz bin Kan'aan bin Kush bin Ham bin Nuh . Selain itu beliau diberi gelaran Dewa Bacchus atau Dewa Wain serta Dewa Matahari. Pada zamannya, Namrud merupakan seorang raja yang cerdas, dan  kecerdasannya itu membuatnya bersikap sombong dan takabur serta  ia mengaku sebagai Tuhan. Raja Namrud telah dianugerahi dengan daya intelek yang tinggi dan menjadi pakar dalam pelbagai bidang seperti seni reka, matematik dan ilmu falak. Namrud telah menemukan sistem sexagesimal  yang membagikan bulatan  dalam  360 derajat, satu derajat kepada 60 menit dan 1 minit dalam 60 detik. Selain itu Namrud  menetapkan bahwa satu hari terbagi dalam 24 jam . Menurut Namrud  hari bermula pada waktu tengah malam dan bukannya pada waktu matahari terbenam seperti yang dipercayai oleh kaum sebelumnya. Disamping itu, Namrud mahir dalam pengiraan matematik dalam pembinaan bangunan-bangunan besar, jembatan, kuil, gedung  dan bendungan. Antara lain sumbangan pembangunan Namrud ialah pembinaan sistem saluran irrigation di lembah Tigris dan Euphrates. Namrud  orang pertama yang menggunakan batu-bata dari tanah liat yang terbakar burnt clay sebagai bahan pembangunan. Dan Namrud   terkenal sebagai arsitek Menara Babil yaitu menara pencakar langit   yang pertama di dunia. Demikian besarnya kemampuan dan keuasaan Namrud di negerinya masa itu, sehingga menjadikan dirinya sombong takabbur . Namrud pernah melakukan upaya pembunuhan terhadap Tuhan, Namrud memanah tuhan keatas langit. Dan Namrud merasa berhasil membunuh tuhan, karena panah yang diarahkan keatas lalu kembali jatuh lagi dengan pada ujung panahnya terdapat lumuran darah. Walau demikian dalam perjalanan waktu kembali  belum yakin kalau telah berhasil membunuh tuhan; maka lalu berupaya untuk kedua kalinya melakukan serangan untuk membunuh tuhan. SEhingga pada waktu yang ditentukan , maka Namrud melakukan serangan gerakan untuk membunuh tuhan dengan mengerahkan banyak bala tentaranya. Hingga pada tempat yang dipilih untuk bergerak menyerang maka dilakukanlah gerakan serangan dengan segala kekuatan persenjataannya dan semua bala tentaranya bergerak menyerang. Namun apa hasilnya ? Dalam gerakan melakukan serangan untuk membunuh tuhan , maka dalam momentum itu datanglah serangan beribu ribu nyamuk, nyamuk menggigit dan mengerumuni bala tentara Namrud hingga tak berdaya dan banyak yang mati, dan Namrud pun diserang hingga seekor nyamuk berhasil masuk kedalam kepala Namrud melalui lubang yang dimasuki. Dan dengan peristiwa itu lalu Namrud menjadi sakit kepala selalu pening panas, gelisah berkepanjangan. Hingga jika kepalanya tidak dipukul-pukul maka tak segera hilang rasa sakitnya. Namun setelah dipukul-pukul kepalanya ,sesaat kemudian tetap kembali gangguan sakitnya. Pada akhirnya , pada suatu hari Namrud minta dipukul kepalanya dengan sekeras-kerasnya guna hilang rasa sakitnya, yang lalu membawa pada kematiannya, dan nyamuk yang ada dikepalanya lalu keluar setelah Namrud mati. Demikian sebagian kisah Raja Namrud. Dan Figur seorang Namrud sebagai penentang Tuhan atau bahkan berupaya membunuh Tuhan, meniadakan Tuhan tetap ada hingga kini bahkan hingga hari kiamat nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun