Mohon tunggu...
Hasyim Ludfi
Hasyim Ludfi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pencinta NKRI dg Pancasila sbg dasar Negara. Cinta damai dalam jalinan persaudaran sebangsa dan setanah air, pendamba kerukunan antar umat beragama di Negeri Indonesia Raya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa yang Abadi dalam Kehidupan Ini?

24 November 2013   15:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:44 1843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Manusia tidak abadi. Kekuatan manusia tidak abadi, manusia akan tiada dimakan usia. Kekuasaan manusia dimanapun dan siapapun, apa dia seorang raja, apa dia presiden, apa dia tokoh geng, apa dia seorang tokoh agama, tokoh penjahat, pembunuh akan menjadi tiada. Kekuatan dan kekuasaannya akan menjadi sirna dimakan usia, akan menjadi hancur karena ada yang mengalahkan.

Itu manusia, yang pasti tiada memiliki kekuatan dan kekuasaan yang bisa abadi.

Bagaimana dengan suatu rezim, faham, isme ? Itupun tidak ada yang abadi. Rezim, faham, isme bisa hilang, bisa berubah, bisa berganti, bisa hapus sirna oleh perkembangan zaman, bisa berubah oleh perkembangan budaya dan kemajuan tehnologi, bisa berganti karena perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban.

Lalu apa, adakah yang cenderung abadi atau justru abadi adanya di dunia ini?

bisakah suatu ajaran agama itu abadi?

bisakah tuntunan agama itu abadi?

namun pastinya, kalau suatu ajaran, suatu dogma, suatu tuntunan yang masih merupakan produk manusia, yang merupakan bentuk kodifikasi dari pemikiran manusia, maka tak akan abadi pula, karena dengan perjalanan masa maka akan mengalami revisi perubahan oleh manusia berikutnya sejalan dengan perkembangan keilmuan dan kepandaian fikirannya dan tuntutan logikanya serta tuntutan kepuasannya, serta kehendak pembenarannya.

Tapi adakah ajaran atau tuntunan agama yang adalah bukan produk manusia?

Maka hanya ajaran atau tuntunan agama yang bukan produk manusialah, yang abadi adanya . Abadi sepanjang masa, abadi tak kan berubah dan terganti walau manusia berganti ganti adanya sebagai penghuni bumi. Tak kan berubah dan terganti walau oleh manusia yang mempunyai kekuatan dan kekuasaan yang selalu silih berganti adanya sesuai perjalanan waktu dan hingga akhir zaman. Dan bahkan akan terbukti keabadiannya kelak dikehidupan abadi kehidupan akhirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun