Mohon tunggu...
Donal Eryxon
Donal Eryxon Mohon Tunggu... Lainnya - Mencoba menulis

Biasa dan monoton.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Random Mind, Bicara Cerai Perspektif Jomblo

25 November 2018   20:03 Diperbarui: 25 November 2018   20:26 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Iseng-iseng buka berita infotaiment online, yang lagi jadi isu terkini ada dua.. ada tentang penggrebekan selebritis yang dugaannya berzinah, satu lagi berita perceraian selebritis yang klaim masyarakat adalah pasangan favorit dan idaman kaum ngebet nikah..
Sebagai Netizen yang maha benar dan juara menghakimi se-kabupaten fokusku membaca berita perceraian si selebritis, Sebut saja namanya Gadong Mart dan Geser Anasnasia..

Punya anak yang lagi imut-imutnya tahu-tahu orangtuanya cerai..nyesek bacanya

Saya jadi berfikir, "aih kejam sekali mereka mengacaukan doa-doa para undangan dan fans waktu acara pernikahan mereka.." dan kasus mereka semakin membuat kami kaum fakir-fakir asmara ini semakin takut mejalin hubungan yang begituan kalau akhirnya membuat cinta sang anak harus terbagi dua.. kita harus ketahui sangat sedikit mahluk yang bisa membagi dua hal secara adil di bumi ini, setauku baru bakteri e-coli saja yang adil dengan membelah dirinya jadi dua (wah, bakteri saja sudah mengejawatahkan sila ke-5 Pancasila wkwkkw).

Yang dibahas disini adalah soal keadilan, keseimbangan.. sangat banyak warisan leluhur yang mengajarkan keadilan dalam bentuk keseimbangan.. Falsafah Ying-Yang dari Korea dan Ja Asamanam Apcamar (Berjalan dalam keseimbangan) dari suku asmat bias kita buat jadi contoh dimana seimbang dan adil adalah cara ternikmat dalam menjadlani hidup.

Nah, apa yang harusnya adil diantara mereka?

Jikalau mereka merayakan kebahagiaan legalitas hubungan mereka dihadapan Hukum-Agama- dan adat dengan pesta yang dihadiri undangan, undangannya menyampaikan doa harapan mereka kepada pasangan..harusnya saat bercerai mereka juga harus merayakan perceraian mereka secara legal di depan Hukum-agama dan adat juga dan mereka harus merayakannya..
lah? Kan itu sebagai tanda wujud bahagia mereka sudah lepas dari belenggu yang ternyata selama ini menyiksa mereka..harusnya dirayakan dong..supaya adil dong..

Kamu kira bercerai enaknya sama seperti menikah? Hohoho Tidak semudah itu, ferguso..

*jangan ditanggapi serius, itu hanya uneg-uneg random dari pria yang malam minggu lalu hidupnya kelabu karena tim idolanya dibantai Eibar 0-3 huhuhu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun