Mohon tunggu...
Lucy Widasari
Lucy Widasari Mohon Tunggu... Dokter - Doktor, dokter di Jakarta

Doktor, Dokter di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pemenuhan Gizi Pada Wanita Pra Konsepsi dan Luaran Kehamilan yang Lebih Baik

20 April 2017   06:32 Diperbarui: 20 April 2017   09:15 3150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mengapa Gizi Bagi Wanita Prakonsepsi penting ?

  • Program penanggulangan anemia di Indonesia bagi ibu hamil telah dilaksanakan sejak tahun 1970 tetapi anemia masih menjadi masalah gizi pada ibu hamil. Remaja putri atau dewasa muda berada pada usia pra nikah, yang merupakan masa persiapan bagi kesehatan reproduksi yang baik. Setelah menikah mereka diharapkan akan hamil dan melahirkan bayi. Remaja putri yang anemia, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk melahirkan Bayi dengan BBLR, keguguran, lahir prematur dan lahir mati. Bayi Berat Badan lahir Rendah (BBLR) yang sejak lahir mempunyai cadangan zat gizi sedikit, akan tumbuh menjadi remaja putri dengan cadangan zat gizi sedikit pula dan apabila mereka menjadi ibu dan mengalami kehamilan, kemungkinan besar akan menderita anemia gizi. Apabila itu wanita, maka wanita tersebut akan mempunyai risiko melahirkan bayi BBLR lagi, dan seterusnya.Anak dengan gizi kurang cenderung menjadi dewasa pendek dan cenderung melahirkan bayi kecil, serta meningkatkan risiko memiliki prestasi pendidikan yang rendah dan atau memiliki status sosial ekonomi rendah.
  • Gizi pada masa kehamilan adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi perkembangan embrio dan janin serta status kesehatan ibu hamil. Karena kehamilan merupakan tahapan yang berkesinambungan maka defisiensi pada suatu periode akan memberikan dampak secara berbeda pada luaran kehamilan, seperti berat badan bayi lahir.

Apa itu Periode Prakonsepsi?

  • Periode prakonsepsi adalah periode selama sebelum kehamilan atau satu bulan sebelum pembuahan (konsepsi) sampai dengan 2-3 bulan sesudah pembuahan yang menentukan kualitas kehidupan. Implantasi placenta mulai 5 hari setelah konsepsi dan lengkap dalam 9-10 hari  dimana hampir semua perempuan belum menyadari bahwa mereka telah hamil. Periode paling kritis terjadinya gangguan perkembangan struktural adalah 17-56 hari sesudah pembuahan (konsepsi), dengan kata lain, pembentukan organ (organogenesis) mulai 3 hari sesudah saat harusnya menstruasi, sebelum hampir semua perempuan mulai berfikir untuk melakukan pemeriksaan kehamilan atau antenatal care (ANC), sehingga dari sudut pandang embriologi, saat pemberian tablet besi folat yang biasanya dilakukan pada trimester kedua dianggap kurang tepat karena pembentukan organ telah tejadi pada minggu 1-3 setelah masa pembuahan  (konsepsi).
  • Bukti-bukti mutakhir menunjukkan bahwa penggunaan multi zat gizimikro sebelum dan selama  kehamilan berhubungan dengan penurunan kasus kelainan bawaan (kongenital), kelahiran prematur, preeklampsia, dan berat lahir rendah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak erat kaitannya dengan kekurangan gizimikro. Asupan mikronutrien yang mencukupi sebelumnya selama periode prakonsepsi, akan memberikan manfaat tambahan bagi anak perempuan kurang gizi dan wanita dewasa serta dalam kasus kehamilan yang tidak direncanakan. Asam folat, vitamin B dan zinc telah terbukti mempengaruhi perkembangan janin di awal kehidupan, bahkan sebelum seorang wanita menyadari bahwa dirinya hamil.

Sudah waktunya kita mencoba mengalihkan perhatian pada pemberian gizi yang tepat bagi wanita prakonsepsi, dalam rangka mendapatkan generasi penerus yang sehat dan cerdas. Perlu upaya intervensi untuk memperbaiki nutrisi ibu dan menurunkan hambatan pertumbuhan janin yang tepat bagi negara berkembang  jika percepatannya dilakukan sebelum dan selama kehamilan, termasuk keseimbangan energi protein, kalsium dan kecukupan multimikronutrien (MMN).

Apa saja vitamin dan mineral yang penting bagi wanita prakonsepsi?

  • Vitamin A

Selama perkembangan awal embrio, bentuk aktif utama retinoid yaitu trans retinoic acid (atRA)suatu regulator transkripsi gen, yang mengatur pembentukan lapis benih, pembentukan medula spinalis, neurogenesis, cardiogenesis, dan perkembangan bagian dorsal dan ventral pankreas, paru-paru, ginjal dan mata. Bukti sangat mendukung bahwa in situ dihasilkan all- trans retinoic acid (atRA) suatu bentuk fungsional dari vitamin A dalam reproduksi wanita dan perkembangan embrio.

  • Vitamin E

               Vitamin E meningkatkan pelepasan prostasiklin, metabolit asam arachadonat yang menghambat agregasi platelet, mengurangi kontraktilitas uterus, dan meningkatkan vasodilatasi. Oleh karena itu, masuk akal bahwa konsentrasi tocopherols yang bersirkulasi dapat dikaitkan dengan pertumbuhan janin disebabkan oleh peningkatan aliran darah dan pasokan nutrisi ke janin.

  • Vitamin C
Vitamin C merupakan bahan esensial yang diperlukan tubuh untuk membentuk jaringan penunjang (connective tissue), penyerapan besi dari makanan, serta berperan pada metabolisme besi. Vitamin C bekerja bersama-sama dengan vitamin E dalam menghambat reaksi oksidasi. Vitamin C mengikat vitamin E radikal yang terbentuk pada proses pemutusan reaksi radikal bebas oleh vitamin E, menjadi vitamin E bebas yang berfungsi kembali sebagai antioksidan.
Selenium
               Selenium berperan penting dalam produksi progesteron. Plasenta  menghasilkan dua hormon steroid, yaitu estrogen dan progesteron yang berfungsi untuk mempertahankan kehamilan dengan mendukung lapisan rahim yang menyediakan lingkungan bagi janin dan plasenta untuk tumbuh optimal. Progesteron menghasilkan Leukemia Inhibitory Factors(LIF) suatu sitokin pleotrofik yang disekresikan selama siklus menstruasi dan kadarnya paling meningkat pada fase implantasi. LIF mempengaruhi implantasi blastosit melalui interkasi autokrin dan parakrin pada tingkat epitel luminal dan stadium blastosit, memodulasi diferensiasi endometrium yang tergantung progesterone dan mempengaruhi angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru), sehingga mempengaruhi pengaturan sekresi gonadotropin korion dari stadium implantasi embrio.
  • Vitamin D

Penelitian terbaru menyatakan adanya peran langsung dari vitamin D dalam regulasi hoxa-10 di sel stroma endometrium manusia. Secara keseluruhan, penelitian tersebut menunjukkan bahwa ekspresi endometrium dari hoxa-10 memainkan peran penting dalam pengendalian penerimaan uterus, implantasi, dan desidualisasi dan selanjutnya akan mempengaruhi peningkatan aliran darah fetoplasenta.

  • Vitamin B1 (Tiamin)

Tiamin berperan pada reaksi transketolase (misalnya dalam lintasan pentosa fosfat), dimana semua reaksi ini dihambat pada defisiensi tiamin. Reaksi ini terjadi dalam suatu kompleks multienzim yang dikenal sebagai kompleks piruvat dehidrogenase. Piruvat selanjutnya akan diubah menjadi asetil ko.A dan masuk ke dalam siklus krebs, salah satu seri reaksi yang terjadi di dalam mitokondria, menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP sebagai kebutuhan energi jaringan. Peningkatan ATP akan mempengaruhi endotel vaskuler plasenta yaitu berupa satu lapis sel antara lumen pembuluh darah dan sel otot polos vaskuler, yang salah satunya menghasilkan mediator vasoaktif berupa nitrit oksid (NO) yang esensial dalam mempertahankan homeostasis vaskuler. NO memfasilitasi migrasi sel dalam angiogenesis, meningkatkan ekspresi molekul adhesi (yaitu integrin αvβ3) yang memungkinkan invasi endotel baru dan pembentukan pembuluh.

  • Vitamin B 3 (Niasin)

Niasin meningkatkan uptake HDL hepatik dan produksi gen CETPM (Cholesterol ester transfer protein)yang  merubah trigliserida dari VLDL terhadap ester kolesterol HDL.  CETPM memicu ABCA1 (ATP-binding cassettetransporterAI)yang merupakan transporter dalam makrofag dan monosit, sehingga meningkatkan ICAM1 (Interceluler Adhesion Molecul)dan LFA3(Leucocyte activating factor3).Selanjutnya makrofag akan teraktivasi menghasilkan sitokin seperti IL 12 atau IFNץ yang memicu diferensiasi limfosit (NK sel), sel yang terdapat pada sistem pertahanan tubuh manusia untuk mempertahankan diri dari penyakit dan infeksi yang  membantu proses implantasi dan plasentasi, yang akan memodulasi diferensiasi endometrium sehingga aliran darah fetoplasenta meningkat dan mempengaruhi berat plasenta dan berat badan bayi baru lahir.

  • Vitamin B6
  • Vitamin B6 terdiri atas derivat piridin yang berhubungan erat yaitu piridoksin, piridoksal serta piridoksamin dan derivat fosfatnya yang bersesuaian. Bentuk aktif dari vitamin B6 adalah piridoksal fosfat (PLP), merupakan bentuk utama yang diangkut dalam plasma. PLP bereaksi dengan glisin membentuk basa Schiff, di mana karbon alfa glisin dapat bergabung dengan karbon karbosil suksinat membentuk α-amino-β-ketoadipat yang dengan cepat mengalami dekarboksilasi membentuk d-aminolevulinic acid (ALA). Rangkaian reaksi ini dikatalisis oleh Aminolevulinate Synthase (AmLev sintase/sintetase) yang merupakan enzim pengendali laju reaksi pada biosintesis porfirin.ALA synthase merupakan jalur penting dari sintesis heme, dan biasanya menjembatani jalur keseluruhan, dimana pengaturan terjadi melalui kontrol transkripsi gen.
  • Vitamin B12
  • Vitamin B12 sangat penting untuk aktifitas sel saraf secara normal, replikasi DNA dan produksi sel darah merah, darah putih serta platelet darah. Vitamin B12 bersama asam folat dan vitamin B6 berperan dalam mengubah folat menjadi bentuk aktif, dan dalam fungsi normal metabolisme semua sel, terutama sel-sel saluran cerna, sumsum tulang, dan jaringan saraf. Vitamin B12 sebagai ko faktor enzim metionin sintetase berperan dalam transfer kelompok metil dan reaksi metilasi perubahan homosistein menjadi metionin (bersama asam folat) yang pada siklus remetilasi yang penting untuk sintesis dan metabolisme neurotransmitter dan fosfolipid dalam sistem saraf pusat
  • Asam Folat

Asam folat berfungsi sebagai ko-enzim dalam konversi homosistein menjadi metionin, dimana keadaan defisiensi dapat menyebabkan hiperhomosisteinemia. Peningkatan kadar homosistein plasma menyebabkan disfungsi endotel melalui pengaturan sistem penghasil O2 yang menyebabkan penurunan ketersediaan nitric oxide (NO).  Mekanisme hiperhomosisteinemia menurunkan ketersediaan NO melalui peningkatan inaktivasi oksidatif NO atau penghambatan produksi NO oleh asimmetrik dimetilarginin (ADMA). Kadar ADMA diatur oleh aktivitas enzim dimetilarginin dimetilaminohidrolase (DDAH).Homosistein menurunkan aktivitas DDAH sehingga akan terjadi akumulasi ADMA. Peningkatan ADMA menghambat produksi NO dan menyebabkan peningkatan produksi O2 yang selanjutnya menurunkan ketersediaan NO.

  • Besi
  • Fungsi utama zat besi bagi tubuh adalah mengangkut oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) serta untuk pembentukan darah (hemopoesis), yaitu berperan dalam mensintesa hemoglobin (Hb). Selain itu zat besi juga berfungsi sebagai medium transport elektron dalam sel dan sebagai bagian integral dari reaksi enzim penting dalam tubuh.  Zat besi secara normal diperoleh dari makanan dan dari daur ulang zat besi dari sel darah merah (eritrosit) yang sudah tua. Bagian utama zat besi tubuh berada dalam eritrosit sebagai hemoglobin (Hb). Fungsi hemoglobin adalah mentranspor CO2 dari jaringan paru-paru untuk dieksresikan ke dalam udara pernafasan dan membawa O2dari paru-paru ke sel-sel jaringan. Defisiensi zat besi akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dengan kandungan Hb yang rendah. Selain itu, kekurangan besi juga dapat menyebabkan terjadinya disfungsi mitokondria dan kerusakan mitokondria DNA.
  • Zinc
  • Zinc berperan dalam modulasi Insulin-like growth Factor(IGF1, somatomedin), hormon yang memiliki struktur molekul yang sama dengan insulin yang menstimulasi asam amino dan uptake glukosa. Mediasi pembelahan sel oleh faktor-faktor pertumbuhan membutuhkan pengikatan ligan untuk mengenali reseptor, yang kemudian mengaktifkan jalur sinyal intraseluler. Kaskade sinyal intraseluler yang mempengaruhi pertumbuhan memulai tiga jalur sinyal yang berbeda yaitu phosphoinositol-3 kinase, MAPK (Mitogen-Activated Protein Kinase Activity)dan protein kinase C. Phosphoinositol-3 kinase terutama diduga mempengaruhi penyerapan substrat dan metabolisme bahan bakar di dalam sel, sedangkan protein mitogen  diaktifkan dengan hasil aktivasi protein kinase dalam inti sel dan menginduksi faktor transkripsi yang langsung menyebabkan proliferasi (pertumbuhan) sel.
  • Yodium

Status yodium yang adekuat selama kehamilan sangat penting, diperlukan untuk membentuk hormon tiroksin yang diperlukan oleh tubuh untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan mulai dari janin sampai dewasa. Unsur hormon tiroksin juga berfungsi menstimulir metabolisme dalam tubuh dan mengkonversi karoten menjadi vitamin A. Defisiensi yodium selama kehamilan mengakibatkan gangguan sintesis hormon tiroid, baik oleh ibu maupun janin.

  • Tembaga (Cuprum)

Tembaga berperan dalam mencegah anemia dengan cara membantu absorbsi besi, merangsang sintesis hemoglobin, melepas simpanan besi dari feritin dalam hati dan sebagai bagian dari enzim ceruloplasmin, yang berfungsi mengoksidasi ion fero menjadi ion feri selama proses pengikatan besi dengan transferin sehingga dapat dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Karena tembaga diperlukan untuk pemanfaatan zat besi, maka anemia defisiensi besi mungkin adalah suatu gejala dari defisiensi tembaga.Tembaga juga merupakan komponen dari protein darah, antara lain eritrokuprin, yang ditemukan dalam eritrosit (sel darah merah) yang berperan dalam metabolisme oksigen.

Keadaan defisiensi MMN dalam masa kehamilan akan dapat mempengaruhi sirkulasi utero plasenta yang ditandai dengan disfungsi endotel yang mempengaruhi homeostasis endotel vaskuler.Kekurangan zat gizi dan adanya senyawa xenobiotik dari makanan atau lingkungan yang terpolusi akan memperparah keadaan tersebut. Penelitian semakin menunjukkan pentingnya dari pemrograman gizi yang terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan. Asupan gizi selama periode jendela yang singkat ini telah terbukti memiliki efek pada kesehatan dan pengembangan sepanjang masa yang besar dan signifikan serta berpengaruh pada masa dewasa. (lw)

dr.Lucy Widasari,MSi

Dokter di Klinik IMC Bintaro, Dosen Fakultas Kedokteran, Peneliti S3 Universitas Hasanuddin Makassar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun