Mohon tunggu...
Lucy Ana
Lucy Ana Mohon Tunggu... -

Aku berusaha mengikuti masa yang di peruntukanNya buat ku, dan nafas adlah bentuk KeMahaanNya yang harus jadi tanggung jawab ku.\r\n\r\nIngin ku saat ini adalah menjadi anak muda indonesia yang biasa saja, tak perlu menjadi brutal demi mengekpresikan keakuan ku, mejadi pribadi yang berimaginasi liar tentang bangsa adalah hal tersexy, dari sana akan muncul ide2 gila yang bisa di kembangkan menjadi bentuk nyata untuk kemajuan indonesia , aku cinta negri ku....\r\n\r\n"God Is Great, Allah andalanku...".

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Takut Tua

7 Desember 2012   18:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:02 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Yaaah.... penyakit psikis akan mayoritas perempuan metropolitan adalah takut tua, terlihat di salon- salon kecantikan kecenderungan pengunjungnya adalah mereka para ibu-ibu, aku biasa menyebutnya emak- emak. Betapa tidak seperti melajunya dunia modern bahwa sebagian berkiblat pada paham "life Is Competition".

Ini sangat menarik  menurut saya, melihat wanita di era modern dengan mobilitas tinggi, atau sebagian mereka yang hidup berkecukupan tak habis usaha untuk "memudakan" diri dengan berbagai produk, dari mengencangkan kulit sampe dengan memasang berlian di ujung giginya, berapapun biaya akan di keluarkan demi menghentikan melajunya "usia", yang terlihat adalah muka plastik dan body susah nafas karena di paksa untuk mengecilkan perut.

Tak kalah dengan para emak-emak tadi, remaja yang unyk-unyuk pun bertingkah tak kalah mempesona, demi modal tebar pesona di tempat2 kongkow nya. Tak heran jika mendapati anak2 masih berseragam putih abu-abu sudah terlihat seperti Syahrini, walopun terlihat memaksakan diri karena perkembangan tubuh pun belum sempurna.

Mau tau apa sebabnya??? Yaaaa... ini tak lain dan tak bukan adalah tingkah laki2 yang makin melestarikan budaya "selingkuh", mereka tak segan2 memacari gadis belasan tahun. dan begitu sebaliknya perempuan mapan juga senang dgn "membrondong" ria. Ini lifestyle yang sedang di gandrungi masyarakat di kota2 besar. Bahwa selingkuh bukan lagi hal rahasian, tapi adalah hiburan yang mempunyai nota kesepakatan antar pelakunya.

Cintaaaa.... hemm gak kali yaach.... di luar dari itu adalah bentuk kebanggaan bahwa arus ini telah menjadi trend, tak kalah menarik juga banyak tokoh agama yang sejogyanya menjauhi ini juga terjun langsung sebagai pelaku, walaupun harus berdalih bla...bla..bla,..

Mengamati ini melalui lingkungan sekitar aku ambil kesimpulan, STOP bicara setia jika masih suka mengembara.Jika di ibaratkan telur, maka ketika kita genggam erat dia pecah, dan ketika di lepas pun akan jatuh pun pecah, maka biasa2 saja....

Happy Weekend...... Bicarakan setia itu no 17 sekian.....:P

01.12 Pas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun