Mohon tunggu...
Lucy Ana
Lucy Ana Mohon Tunggu... -

Aku berusaha mengikuti masa yang di peruntukanNya buat ku, dan nafas adlah bentuk KeMahaanNya yang harus jadi tanggung jawab ku.\r\n\r\nIngin ku saat ini adalah menjadi anak muda indonesia yang biasa saja, tak perlu menjadi brutal demi mengekpresikan keakuan ku, mejadi pribadi yang berimaginasi liar tentang bangsa adalah hal tersexy, dari sana akan muncul ide2 gila yang bisa di kembangkan menjadi bentuk nyata untuk kemajuan indonesia , aku cinta negri ku....\r\n\r\n"God Is Great, Allah andalanku...".

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memikirkan "Watiyem" di Hongkong

22 November 2012   10:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:51 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua tahun sekali gadis sekampung ku ini pulang ke tanah air, bahagia terlihat setelah berhasil membahagiakan orang tua dan adik2 nya, belum genap 20 tahun usianya tapi anak semuda itu bisa membangun rumah yang tergolong bagus di kampung halaman ku dan mungkin tabungan yang banyak ,ntah itu si servi otak ku.

Lama tak jumpa dengannya, lebaran tahun lalu di buat kaget ,sekaget kagetnya bahkan lebih dari sangat kaget sekali..lebay..^_* , pertemuan ku dengan dia menjadi hal yang lain, pasalnya penampilan nya sangat berubah. Watiyem sosos gadis cerdas dari kecil hingga SMP terpaksa tidak meneruskan ke jenjang berikutnya, selain di sekolah berprestasi dia juga pintar mengaji nyaris sempurna menyandang predikat "kembang desa yang ayu", tapi karena himpitan ekonomi terpaksa ke Hongkong menjadi TKI.

Setelah ngobrol panjang lebar, ada sisi yang menarik dari TKI Hongkong, dan sangt berbeda dengan kebanyakan negara tujuan yang lain. Hongkong sangat perdulikan pekerjanya, bahkan di beri kebebasan untuk berekspresi, sekilas gambaran tentang watiyem yaitu  pulang ke desa dengan dandanan ala "harajuku", rambut berwarna warni, tindikan beranting banyak sampe ke lidah, dan gaya bicara nya R n B style, tak peduli kulit hitam nya mengajak ketawa, aku bilang ini so cool. ternyata di Hongkong 60 persen TKW indonesia berkiblat gaya harajuku, wooowww.

Kegagetan ku tak berhenti hanya sampai di Harajuku saja, ada yang hampir menghentikan jantung ku seketika yaitu trend "Cinta sejenis" alias Lesbian. Menurut ku ini sangat aneh, hak azazi memang tapi akan menyimpang jauh dari ketimuran, ntah lah di sebut apa yang jelas yang aku hadapi ketika itu watiyem, perempuan di depan ku yang aku kenal sangat polos saat mengaji bersama dulu.

Ada komunitas "cinta sejenis" di kalangan TKW Hongkong, bahkan ada juga yang menikah kan mereka sejenis dari orang Indonesia juga dan perempuan pula. Dan tiap hari libur di "Victoria park" di sulap menjadi surga untuk mereka berkumpul, berbagai macam komunitas yang di bentuk TKW Indonesia berkumpul di sana untuk sekedar bereuni atau berpacaran, mudah sekali mendapatkan sesama jenis berciuman di taman tersebut, aaaiiiccchhhh.... macam paris saja mereka sulap, Amazing.

Kesemuanya itu ada sebab pastinya, dari hasil pembicaraan ku dengan Watiyem kenapa mereka menjadi sedikit menyimpang adalah, perceraian, putus cinta, paksaan keluarga mencari nafkah ke luar  atau suami dan bla..bla..bla.. aku pun coba memahami....( suer never think about it bagi ku yang culun ini). Dengan bangga Watiyem pun memutar CD Ketika komunitas nya sedang "Dugem", tak pernah menyangka bahwa mereka segitu bahagia dan merdekanya di Hongkong, dari nenggak minuman hingga meliuk2 di iringi musikajeepp..ajeep.., ya sama dengan jakarta malam yang di anut para anak muda "Gaul" yang pernah aku lihat di sekitar ku, dalam video itu mereka wanita2 saling beciumar bibir, sampe merinding..bukan karena nafsu loh...xixixixi.

Kembali lagi ke masalah TKI, aku slah satu orang yang senang mengamati perjalanan TKI  Indonesia, ada rasa tak rela knp negara ini menjadi budak di luar negri, tapi di Indonesia tak juga bisa di harapkan. Apapun itu salut ku pada para TKW yang berani berjuang hingga negri sebrang, dengan kondisi negara yang kurang bisa melindungi mereka. Pahlawan memang, ada berapa trilyun pemasukan untuk Negara ini dari keringat tak berdaya mereka.

Watiyem dan para TKW Hongkong yang lain adalah contoh betapa mereka bisa sebebas itu di Negara tujuannya. Jelas beda pandangan ketika kita bicara Saudi atau malaysia, itu nanti akan saya coba tulis, cari narasumbernya dulu .. macam calo TKI saja...

Bersambung nanti tentang TKI ^_*

Jika memang harus di ungkap... Ya Ungkapkan saja.. im Free, coffe ku pun sudah dingin.. mari Magrib...!!!!!

17.44 Pas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun