Mohon tunggu...
Sita -
Sita - Mohon Tunggu... -

enjoy your life - be happy -

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

Overdiagnosis Anakku Sayang ....

19 Oktober 2014   17:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:29 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi ini baru bernafas lega rasanya..
Selama kurang lebih 1 bulan anakku usia 7 thn bolak balik ke dokter karena batuk.
Batuknya lebih sering malam, dan kalo dah batuk susah berhentinya. Jadilah saya yang panik. Bawa ke dokter dan disarankan tes mantoux karena berat badan turun dan anak saya memang kecil mungil. Hasil test dibaca 3 hari kemudian. Saya bolak balik lihat bekas suntikannya hari ke 3 tidak ada bekas merah cuma mengeluh karena gatal katanya. jadilah bekasnya digaruk ampe luka.
Karena masih batuk, akhirnya saya bawa ke dokter khusus paru anak. Anak saya langsung di suruh foto rontgen. Hasilnya langsung di baca hari itu juga dan positif TB.Saya sambil nahan air mata nanya lagi apa tidak salah dok, anak saya aktif dok. Dokter menyakinkan lagi sambil menuliskan resp. Masih tidak percaya saya tebus saja obatnya.
Obat tidak saya minumkan karena belum yakin akhirnya saya ke dokter spesialis anak lagi dan dimantoux lagi. Maaf ya nak...dokternya melihat hasil rontgen bilangnya alergi bukan TB. tapi disuruh balik 48 jam kemudian untuk lihat hasil test mantoux.2 hari kemudian ke dokter itu lagi karena bekas suntikan ada sedikit merah dan menonjol langsung dokternya bilang ini positif TB. Saya pasrah sudah dan obatnya dokter paru disuruh minum 10 hari dan disuruh balik lagi. Hari itu juga anak saya cek lab untuk melihat fungsi hatinya sebelum minum obat ini dan nanti cek lab lagi setelah 10 hari minum obatnya.
Anakku sayang... selama 10 hari minum obat TB kadang protes ngga mau minum. Selama itu juga saya perhatikan anakku prilakunya tetap aktif ngga mau tidur siang maunya main mulu dan nafsu makannya juga baik.
Hari ke 10 cek lab lagi saya lihat tidak ada perubahan semua normal. Karena masih penasaran dan belum yakin saya dan suami bawa anakku ke dokter yang sudah sepuh nangani paru anak di daerah Blok M. Semua obat, resepnya, hasil Lab dan rontgen saya bawa.
Dengan dokter ini saya berharap dapat hasil yang baik soal anak saya. Dokternya welcome sekali dan semua keraguan soal anakku dijawab dengan baik dan dengan sejelas jelasnya. Memurut beliau penyakit anakku bukan TB. Karena penampakannya juga aktif. Ditanya soal riwayat alergi saya dan suami. Memang mertua dan adik saya asma. Jadi anak saya alergi dan batuknya gejala awal asma. Obatnya cuma 1 katanya hindari pencetus alerginya, itu tok dan tidak diresepi obat sama sekali.
Hasil rontgen dia lihat baik ngga ada masalah, resep obat dibaca terdiri dari obat TB dan obat batuk alergi asma. Kata dokternya anak saya sembuh batuk karena obat batuk alergi. Alhamdulillah keraguan saya terjawab sudah. Saya iseng tanya kenal dengan dokter paru anak yg saya datangi pertama? katanya kenal itu anak murid saya, OMG...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun