Mohon tunggu...
LUCKY PERMANA M.Si.
LUCKY PERMANA M.Si. Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Allah

"dan tidaklah Aku (Allah) ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka meng-hamba kepada-Ku." (Q.S. Adz-Dzariyat[51]:56) "Dia (Allah) menentukan rahmat-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki dan Allah memiliki karunia yang besar." (QS. Ali Imran [3] ayat 74).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gambaran Umum Teknik Analisa Korelasi dan Regresi

28 Maret 2023   09:33 Diperbarui: 28 Maret 2023   09:38 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seringkali dalam pelaksanaan suatu kegiatan, ingin diketahui seberapa efektif suatu program yang dijalankan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Sebagai contoh, dianggarkan dana dalam rangka menurunkan angka kemiskinan (pengentasan kemiskinan) di seluruh desa/kelurahan dalam wilayah provinsi. Proses analisa dalam rangka evaluasi dilakukan setelah selesai pelaksanaan program pengentasan kemiskinan tersebut untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan anggaran yang disediakan dalam mengentaskan kemiskinan.

Teknik analisa yang umum dilakukan diantaranya adalah teknik analisa korelasi atau regresi. Pada contoh di atas, analisis korelasi dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara biaya (dana) pengentasan kemiskinan dengan jumlah kemiskinan (penduduk/keluarga/rumah tangga miskin), dan seberapa kuat hubungannya.

Sedangkan analisis regresi sederhana dapat digunakan untuk mendapatkan suatu model statistika (persamaan matematis) yang akan digunakan untuk mengetahui/memperkirakan/memprediksi seberapa besar perubahan jumlah kemiskinan berdasarkan nilai dana/anggaran yang tersedia (di periode selanjutnya). Dalam penerapannya lebih jauh lagi, apabila data anggaran/dana pengentasan tersedia rinci berdasarkan penggunaannya, misal: dana BLT, dan subsidi sembako misalnya; maka dapat digunakan Analisis Regresi Berganda.

Penerapannya dalam pemerintahan, contoh di atas dapat dilakukan oleh tiap-tiap instansi (secara mandiri) untuk kebutuhan analisis/evaluasi pelaksanaan program masing-masing. Itulah yang dalam Undang-undang Statistik dinamakan sebagai Statistik Sektoral.

Contoh lainnya dalam lingkup non pemerintahan misalkan, ingin diketahui ada tidaknya hubungan antara data biaya promosi/iklan dengan volume penjualan dan seberapa kuat hubungannya. Serta ingin diketahui/diprediksi seberapa besar volume penjualan dapat dihasilkan dengan melakukan treatment  (menaik/turunkan) sesuai ketersediaan biaya promosi. Inilah yang dalam Undang-undang Statistik dinamakan sebagai Statistik Khusus.

Secara teknis (tata cara) penghitungannya dan pelaporan kegiatan statistik serta dokumentasi hasil (data) statistiknya, instansi dan atau pihak swasta (non pemerintahan) dapat berkonsultasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) selaku pembina perstatistikan dalam lingkup Sistem Statistik Nasional (SSN). Adapun pelaksanaannya tetap dilakukan oleh masing-masing.

Selengkapnya gambaran umum metode/teknik analisa korelasi dan regresi, dapat didownload/baca dari [Link Google Drive ini].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun