Selanjutnya, untuk memastikan keberhasilan pengembangan industri halal di Indonesia dan mendukung kedaulatan ekonomi, beberapa strategi utama perlu diterapkan. Strategi-strategi ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri halal Indonesia di pasar global, memaksimalkan potensi internal, serta memperkuat peran ekonomi syariah dalam mendukung stabilitas ekonomi dan politik. Adapun strategi pengembangan industri halal di Indonesia adalah sebagai berikut:
- Peningkatan Kapasitas UMKM dalam Industri Halal: UMKM memegang peranan penting dalam pengembangan industri halal di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga terkait perlu memberikan pelatihan dan pendampingan bagi UMKM terkait proses sertifikasi halal, pengelolaan bisnis, dan akses pasar. Ini termasuk penyederhanaan proses sertifikasi halal agar lebih terjangkau dan mudah diakses oleh UMKM. Selain itu, literasi terkait manfaat industri halal bagi pelaku UMKM harus diperkuat.
- Penguatan Infrastruktur Ekosistem Halal: Pengembangan infrastruktur yang mendukung ekosistem halal sangat penting, termasuk logistik halal, rantai pasok yang halal, dan distribusi produk halal yang aman dan sesuai dengan standar internasional. Perlu adanya insentif bagi perusahaan yang berinvestasi dalam pembangunan rantai pasok halal serta penyediaan fasilitas logistik halal, terutama di pelabuhan-pelabuhan besar di Indonesia.
- Penerapan Teknologi dalam Industri Halal (Revolusi Industri 4.0): Penerapan teknologi, seperti blockchain dan Internet of Things (IoT), dalam industri halal akan meningkatkan transparansi, efisiensi, dan daya saing produk halal Indonesia. Blockchain, misalnya, dapat digunakan untuk melacak rantai pasok halal dari hulu hingga hilir, memastikan produk tetap sesuai standar halal sepanjang proses produksi hingga ke tangan konsumen.
- Peningkatan Kerjasama Internasional dan Akses Pasar Global: Untuk menjadikan Indonesia pemain utama dalam industri halal global, diperlukan strategi diplomasi ekonomi syariah melalui kerjasama perdagangan dan investasi dengan negara-negara Muslim lainnya serta negara-negara yang memiliki permintaan tinggi akan produk halal. Pembukaan akses pasar baru untuk produk halal Indonesia melalui perjanjian perdagangan bebas juga merupakan langkah penting untuk memperluas pasar global.
- Peningkatan Peran Lembaga Keuangan Syariah: Lembaga keuangan syariah, termasuk bank syariah dan lembaga non-bank, harus diperkuat untuk mendukung pembiayaan industri halal. Pengembangan produk pembiayaan yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha, khususnya UMKM halal, akan menjadi kunci untuk memacu pertumbuhan sektor ini. Skema pembiayaan seperti murabahah, musyarakah, dan mudharabah perlu dimaksimalkan untuk memberikan akses modal bagi pelaku usaha di sektor halal.
- Peningkatan Literasi dan Kesadaran Konsumen tentang Produk Halal: Edukasi kepada konsumen terkait pentingnya memilih produk halal, tidak hanya dari sisi agama tetapi juga dari sisi kesehatan dan keamanan, sangat penting. Pemerintah dan sektor swasta harus berkolaborasi dalam mengembangkan kampanye nasional yang meningkatkan literasi halal di kalangan konsumen domestik dan internasional.
Roadmap Pengembangan Industri Halal di Indonesia (5 Tahun ke Depan)
Berikut adalah roadmap pengembangan industri halal Indonesia untuk lima tahun ke depan:
- Tahun 1-2:
- Peningkatan Kapasitas UMKM Halal: Melalui pelatihan dan pendampingan, UMKM akan didorong untuk memahami proses sertifikasi halal dan pengelolaan bisnis yang sesuai dengan prinsip syariah. Pemerintah akan menyediakan program insentif untuk mendukung biaya sertifikasi halal, khususnya bagi UMKM di sektor makanan dan minuman, kosmetik, dan fashion.
- Penguatan Infrastruktur dan Logistik Halal: Pemerintah akan memulai pembangunan fasilitas logistik halal di pusat-pusat ekonomi utama Indonesia, termasuk Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar, untuk mendukung distribusi produk halal yang sesuai standar.
- Penerapan Teknologi Halal: Inisiatif untuk menerapkan teknologi blockchain dalam pelacakan produk halal akan diujicobakan di sektor makanan dan minuman. Selain itu, aplikasi digital yang memudahkan konsumen mengakses informasi produk halal akan diluncurkan.
- Tahun 3-4:
- Ekspansi Pasar Global: Pemerintah akan menargetkan peningkatan akses pasar global melalui perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara Muslim dan negara-negara yang memiliki permintaan tinggi untuk produk halal. Sektor pariwisata halal juga akan dipromosikan melalui berbagai forum internasional.
- Peningkatan Pembiayaan untuk UMKM Halal: Lembaga keuangan syariah akan memperkenalkan produk pembiayaan inovatif yang dirancang khusus untuk UMKM halal. Pemerintah juga akan menyediakan jaminan kredit untuk memperluas akses pembiayaan syariah.
- Peningkatan Literasi Halal: Kampanye nasional untuk meningkatkan kesadaran konsumen tentang pentingnya produk halal, tidak hanya dari aspek keagamaan tetapi juga dari segi keamanan dan kesehatan, akan diluncurkan secara masif melalui media cetak dan digital.
- Tahun 5:
- Indonesia Sebagai Pemain Utama Industri Halal Global: Pada tahun kelima, Indonesia diharapkan telah menjadi pusat produksi dan distribusi produk halal dunia. Produk halal Indonesia akan menguasai pasar global di sektor makanan, kosmetik, fashion, dan pariwisata halal.
- Penguatan Diplomasi Ekonomi Halal: Pemerintah Indonesia akan memimpin inisiatif global dalam pengembangan industri halal, termasuk dengan membentuk forum internasional untuk mempromosikan standar halal Indonesia dan memperluas kerjasama perdagangan halal antar negara.
- Optimalisasi Ekosistem Halal Domestik: Infrastruktur dan regulasi yang mendukung ekosistem halal domestik diharapkan telah beroperasi secara penuh, termasuk sertifikasi halal yang lebih efisien dan sistem rantai pasok halal yang kuat di seluruh Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H