Mohon tunggu...
Lucky Zamaludin Malik
Lucky Zamaludin Malik Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Pasar Digital Community

Penulis, Herbalis, Therapist

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Segala Sesuatu Adalah Takdir Allah

20 Januari 2025   03:44 Diperbarui: 20 Januari 2025   03:43 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hidup ini bukan sekadar rangkaian kebetulan, melainkan sebuah perjalanan yang telah ditulis oleh Allah dalam Lauh Mahfuzh. Setiap langkah, pertemuan, kebahagiaan, dan musibah adalah bagian dari takdir-Nya. Bahkan sebelum kita hadir di dunia, Allah telah menetapkan segalanya dengan ilmu dan kebijaksanaan-Nya yang sempurna.

Allah berfirman:
"Tidak ada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan tidak (pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah."
(QS. Al-Hadid: 22)

Takdir Allah adalah bukti bahwa hidup ini berjalan dalam kehendak-Nya yang mutlak. Namun, manusia sering kali tidak memahami hal ini. Mereka terjebak dalam ilusi bahwa segala sesuatu ada di bawah kendali mereka. Mereka merasa bahwa usaha dan kecerdasan merekalah yang menentukan hasil. Padahal, semua itu hanyalah sebab yang Allah izinkan terjadi.

Keterbatasan Akal Manusia
Allah memiliki hikmah di balik setiap takdir-Nya, meskipun akal manusia yang terbatas sering kali tidak mampu memahaminya. Kita mungkin bertanya, "Mengapa aku diuji seperti ini? Mengapa aku tidak mendapatkan apa yang aku inginkan?" Padahal, di balik setiap takdir, ada kebaikan yang Allah rencanakan untuk hamba-Nya.

Rasulullah bersabda:
"Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Semua urusannya adalah kebaikan baginya. Jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu pun baik baginya."
(HR. Muslim)

Ikhtiar dan Tawakal
Takdir bukan berarti kita hanya duduk diam menunggu nasib. Islam mengajarkan keseimbangan antara usaha dan tawakal. Kita diperintahkan untuk berikhtiar dengan sekuat tenaga, tetapi hasilnya tetap kita serahkan kepada Allah. Karena hanya Dia yang mengetahui apa yang terbaik bagi kita.

Rasulullah bersabda:
"Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya Dia akan memberi kalian rezeki seperti burung yang diberi rezeki. Ia pergi pagi-pagi dengan perut kosong dan pulang di sore hari dengan perut kenyang."
(HR. Tirmidzi)

Ketundukan Total kepada Allah
Menyadari bahwa segala sesuatu adalah takdir Allah seharusnya melahirkan ketenangan dan kepasrahan dalam diri seorang muslim. Kita tidak lagi hidup dengan kecemasan berlebihan terhadap masa depan atau penyesalan mendalam terhadap masa lalu. Kita sadar bahwa semua sudah ada dalam skenario terbaik dari Sang Pencipta.

Hidup ini seperti sungai yang mengalir sesuai jalur yang telah Allah tentukan. Kita adalah perahu yang harus mendayung dengan ikhtiar, tetapi arah arus tetap berada dalam kuasa-Nya. Jika kita menerima hal ini dengan hati yang lapang, kita akan merasakan ketenangan yang luar biasa.

Penutup
Ketahuilah, manusia tidak pernah dirugikan oleh takdir Allah. Segala sesuatu yang ditetapkan-Nya adalah untuk kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat. Maka, percayalah kepada Allah dengan sepenuh hati. Bersyukurlah atas nikmat-Nya, bersabarlah atas ujian-Nya, dan serahkanlah semuanya kepada kehendak-Nya.

Karena pada akhirnya, takdir Allah adalah keindahan yang tak selalu bisa dipahami akal, tetapi pasti dirasakan oleh hati yang berserah diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun