Toleransi menjadi sebuah topik yang bayak di ulas oleh media massa di Indonesia belakangan ini. Namun apa yang di ulas bukan dari sisi positifnya, sebaliknya.
Dari banyak berita yang di ulas di media massa, perbedaan keyakinan adalah hal yang paling sering di ulas, hal ini tidak lepas dari kasus-kasus intoleransi yang terjadi di Indonesia belakangan ini, mulai dari penolakan rumah ibadah hingga pengintimidasian terhadap individu yang tidak satu keyakinan. Kasus perbedaan keyakinan ini banyak muncul oleh kelompok-kelompok yang merasa kelompoknya lah yang paling benar dan menganggap yang lainnya salah.Â
Hal ini mengakibatkan terjadinya pelanggaran hak seperti intimidasi, diskriminasi, kekerasan fisik hingga kriminalisasi sewenang-wenang terhadap individu lain. Hal ini tentu sangat bertolak belakang dengan semboyan Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang seakan runtuh oleh sikap masyarakat Indonesia yang tidak mengimplementasikan semboyan ini begaimana semestinya.
Proses hukum dan penegakan hukum yang belum baik kepada pelaku intoleransi menjadi salah satu hal yang patut di perhatikan oleh pemerintah, agar terciptanya efek jera kepada pelaku intolenrasi. Selain itu, edukasi akan toleransi dari pendidikan anak usai dini hingga perguruan tinggi harus diimplementasikan dengan baik dan benar, agar tertanamnya semangat keberagaman dalam diri masyarakat Indonesia.
Toleransi menjadi harga mati bagi kita saat ini, agar terciptanya ketentraman dalam kehidupan sosial. Akan lebih baik jika kita menyerukan toleransi mulai dari diri kita sendiri dengan menghargai setiap pilihan yang diambil orang lain dan tidak melakukan tindak anarki terhadap orang lain yang tidak sejalan dengan kita.
Bahwasanya, perbedaan ada untuk bersatu bukan untuk melebur. Bila kasus-kasus ini masih sering terjadi di Indonesia, bersiaplah akan kehancuran yang akan terjadi di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H