Media massa pada awalnya dikenal dengan istilah pers yang berasal dari bahasa Belanda, yang dalam bahasa Inggris berarti press. Secara harfiah pers berarti cetak, dan secara maknawiah berarti penyiaran secara tercetak atau publikasi secara tercetak (print publications). Dalam perkembangannya pers mempunyai dua pengertian, yakni pers dalam pengertian sempit dan pers dalam pengertian luas. Pers dalam arti luas adalah meliputi segala penerbitan, termasuk media massa elektronika, radio siaran dan televisi siaran, sedangkan pers dalam arti sempit hanya terbatas pada media massa cetak, yakni surat kabar, majalah dan bulletin kantor berita.
Saat ini di dunia khususnya di Asia setiap orang mampu menerima informasi langsung dan lebih cepat dari sebelumnya. Keterbukaan membuat masyarakat seakan berada dalam dunia tanpa batas, baik dari dimensi waktu, wilayah, profesi, agama, norma, realita, bahkan batas-batas susila. Keterbukaan informasi menjadi alat penting dalam sistem demokrasi dan era keterbukaan pemerintahan.
Secara ekonomi, Wilayah Asia-Pasifik muncul sebagai megamarket dunia. Lebih dari separuh populasi dunia hidup di Asia saja. Dalam hal jumlah yang lebih banyak, oleh karena itu, orang Asia bertanggung jawab atas konsumen media massa terbesar. Asia telah menjadi pusat panggung dunia media. Jaringan kabel dan penyiaran satelit berkembang pada tingkat yang mengejutkan lebih dari 15 persen per tahun. Demikian juga, bisnis kaset, video dan kaset video sedang booming.
Oleh karena itu media massa di Asia menganut sistem Media Massa Pembangunan.
Berikut prinsip-prinsip dari sistem media massa pembangunan adalah :
- Media melaksanakan tugas-tugas positif dari pembangunan sesuai dengan kebijakan nasional yang telah ditetapkan.
- Kebebasan media perlu dibatasi sesuai dengan prioritas ekonomi dan kebutuhan masyrakat dalam pembangunan.
- Media perlu memprioritaskam informasinya kepada negara-negara berkembang lainnya yang memiliki kedekatan secara geografis, politik, dan  budaya.
- Demi kepentingan pembangunan negara berhak untuk ikut campur dalam mengeluarkan batasan-batasan seperti melakukan penyensoran, - pemberian subsidi dsb.
Media massa di Asia menganut sistem Media Massa Pembangunan, dimana sistem ini memiliki prinsip-prisip yang cocok untuk masyarakat di Asia karena lebih dari separuh populasi dunia hidup di Asia saja. Oleh karena itu, orang Asia bertanggung jawab atas konsumen media massa terbesar. Asia telah menjadi pusat panggung dunia media.
Selain itu, menjadi konsumen media massa terbesar adalah tanggung jawab terhadap apa yang sedang terjadi atau sedang booming di media. Maka media dan masyarakat di Asia masih harus di edukasi melalui prinsip-prinsip Media Massa Pembangunan agar dapat memilah baik buruknya sebuah informasi yang sedang ramai di dunia, karena akan berdampak besar dengan apa yang sedang ramai di dunia.