Mohon tunggu...
lucky Aziza
lucky Aziza Mohon Tunggu... Dokter - General Practitioner

kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Resiko dan Kebijakan Klinis Layanan Kesehatan dan Keperawatan

29 Juli 2023   23:05 Diperbarui: 29 Juli 2023   23:08 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan


Dalam perawatan kesehatan dan keperawatan, manajemen risiko dan pedoman klinis sangat penting. Tujuan manajemen risiko adalah untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko yang dihadapi dalam pelayanan kesehatan, sedangkan pedoman klinis memandu perawat. Pada artikel ini, kami membahas lebih lanjut tentang manajemen risiko dan pedoman klinis dalam layanan kesehatan dan perawatan.

Manajemen risiko perawatan kesehatan

Tujuan manajemen risiko dalam layanan kesehatan adalah untuk mencegah atau mengurangi risiko dan kerugian bagi pasien dan petugas layanan kesehatan. Proses manajemen risiko mencakup identifikasi potensi risiko, analisis risiko, penilaian risiko, dan tindakan perbaikan. Metode manajemen risiko termasuk, namun tidak terbatas pada, penggunaan protokol keselamatan pasien, pelatihan keselamatan, audit keselamatan, dan pelaporan insiden. Manajemen risiko juga berperan dalam menetapkan praktik dan prosedur kerja yang aman dalam perawatan kesehatan. 

Manajemen risiko layanan kesehatan dan kebijakan klinis adalah pendekatan proaktif yang tujuannya adalah untuk mengidentifikasi, menilai, dan memprioritaskan risiko layanan kesehatan dan merencanakan strategi untuk menghilangkan atau meminimalkan dampaknya. 

Tujuan dari manajemen risiko layanan kesehatan adalah untuk meminimalkan kemungkinan insiden yang berdampak negatif pada konsumen/pasien, karyawan, dan organisasi untuk mengurangi risiko kematian, cedera, dan/atau penyakit pada konsumen/pasien, karyawan, dan lainnya diminimalkan dan meningkatkan hasil perawatan pasien

Proses yang dapat terjadi pada pasien kesehatan antara lain obat-obatan, risiko jatuh, pengendalian infeksi, diet, risiko alat, dan risiko penyakit jangka panjang. Oleh karena itu, menerapkan program manajemen risiko klinis di semua tingkatan organisasi dapat menjadi sulit bagi dokter dan profesional kesehatan.

Risiko yang dapat terjadi dalam pelayanan kesehatan perlu diidentifikasi dan dikelola dengan baik untuk menjamin keselamatan pasien, pengunjung, dan masyarakat yang dilayaninya. Berikut adalah beberapa risiko yang dapat terjadi dalam pelayanan kesehatan:

  • Risiko pengobatan yang tidak tepat atau salah dosis
    • Risiko jatuh pada pasien
    • Risiko infeksi terkait dengan penggunaan alat medis yang tidak steril atau kurang steril
    • Risiko gizi buruk pada pasien
    • Risiko kegagalan peralatan medis
    • Risiko terkait dengan kondisi pasien yang sudah lama berlangsung

Untuk mengatasi risiko-risiko tersebut, perlu dilakukan manajemen risiko yang meliputi identifikasi risiko, identifikasi dan pengelolaan hal-hal yang terkait dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan pembelajaran insiden, tindak lanjut, dan implementasi solusi untuk meminimalkannya

Selain itu, perlu juga diterapkan kebijakan klinis yang baik dalam pelayanan kesehatan, seperti berkomunikasi dengan baik dengan pasien dan keluarganya, peka, proaktif, dan problem solving untuk keadaan darurat (KTD), mendokumentasikan dengan baik semua pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien dan keluarga, menerapkan prinsip-prinsip etika dalam pemberian pelayanan kesehatan, memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang asuhan yang diberikan, dan menerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam pemberian pelayanan kesehatan

Manajemen risiko dapat membantu mengurangi risiko pada pelayanan kesehatan dengan cara:

  • Mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi dalam pelayanan kesehatan, seperti risiko pengobatan yang tidak tepat atau salah dosis, risiko jatuh pada pasien, risiko infeksi terkait dengan penggunaan alat medis yang tidak steril atau kurang steril, risiko gizi buruk pada pasien, risiko kegagalan peralatan medis, dan risiko terkait dengan kondisi pasien yang sudah lama berlangsung
    • Menilai dan memprioritaskan risiko untuk menentukan risiko mana yang harus diatasi terlebih dahulu
    • Merancang strategi untuk menghilangkan atau meminimalkan dampak risiko pada pelayanan kesehatan
    • Menerapkan program manajemen risiko klinis di semua tingkat organisasi, seperti identifikasi risiko, prioritas risiko, pelaporan risiko, manajemen risiko, investigasi kejadian yang tidak diharapkan (KTD), dan manajemen terkait tuntutan (klaim)
    • Melakukan tindakan lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan risiko pada pelayanan kesehatan

Dengan menerapkan manajemen risiko yang baik, risiko pada pelayanan kesehatan dapat dikelola dengan baik sehingga dapat menjamin keselamatan pasien, pengunjung, dan masyarakat yang dilayaninya.

Kebijakan klinis dalam keperawatan

Pedoman klinis adalah pedoman resmi yang digunakan dalam keperawatan untuk memilih intervensi dan prosedur yang paling tepat dan berbasis ilmiah. Praktik klinis meliputi prosedur operasi standar, pedoman praktik klinis, dan praktik manajemen pasien. Tujuan dari kebijakan klinis adalah untuk meningkatkan tingkat pekerjaan keperawatan, memastikan kualitas perawatan yang konsisten dan meningkatkan keselamatan pasien.

Selain manajemen risiko, kebijakan klinis juga penting dalam perawatan kesehatan dan medis. Praktik klinis merupakan pedoman atau pedoman yang digunakan oleh petugas kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan aman. Beberapa prinsip yang harus diikuti dalam kebijakan klinis adalah komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarganya, kepekaan, antisipasi dan pemecahan masalah darurat (KTD), dokumentasi yang memadai dari semua layanan kesehatan yang diberikan kepada pasien dan keluarga, dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip etika. layanan, mendidik pasien dan keluarga tentang pengobatan dan menerapkan kolaborasi tepercaya antara tim kesehatan dalam memberikan layanan kesehatan. Hubungan antara manajemen risiko dan kebijakan klinis

Manajemen risiko dan kebijakan klinis terkait erat dalam perawatan kesehatan dan medis. Praktik klinis berfungsi sebagai panduan untuk memastikan bahwa tindakan petugas kesehatan konsisten dengan praktik terbaik dan berdasarkan bukti ilmiah. Protokol keselamatan pasien yang didefinisikan dalam pedoman klinis juga merupakan sarana pengurangan risiko dan pencegahan kesalahan dalam perawatan kesehatan.

Selain itu, manajemen risiko membantu dalam pengembangan dan penerapan pedoman klinis yang aman. Risiko potensial diidentifikasi dan dinilai dalam proses manajemen risiko. Berdasarkan hasil penilaian risiko, pedoman klinis untuk mengelola risiko tersebut dapat diperbaiki atau dikembangkan.

Kesimpulan

Manajemen risiko dan kebijakan rumah sakit memainkan peran sentral dalam perawatan kesehatan dan medis. Manajemen risiko membantu mengurangi risiko dan bahaya bagi pasien dan petugas layanan kesehatan, sementara praktik klinis memandu petugas layanan kesehatan dalam pekerjaan perawatan mereka. Keduanya saling terkait dan harus dipahami dan diterapkan dengan baik untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan perawatan.

Keselamatan dan kesehatan kerja di fasilitas kesehatan juga harus diperhatikan untuk menjaga dan melindungi sumber daya manusia di fasilitas kesehatan, pasien, mitra pasien, pengunjung atau masyarakat fasilitas kesehatan. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. Menurut Pasal 52 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kerja, setiap fasilitas pelayanan kesehatan melaksanakan program keselamatan kerja untuk melindungi keselamatan dan kesehatan kerja. panti jompo, pasien dan mitra pasien, pelancong dan masyarakat sekitar

Di bidang kesehatan dan perawatan, manajemen risiko dan pedoman klinis sangat penting untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan program yang dapat membantu petugas kesehatan menerapkan manajemen risiko dan kebijakan klinis secara efektif dan efisien.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun