Mohon tunggu...
Lucky Nurdiansyah
Lucky Nurdiansyah Mohon Tunggu... Dokter - Seorang Hamba Allah yang merindukan surga-Nya

Seorang pemuda yang fakir ilmu dan amal. Berharap dengan secercah goresan pena bisa menjadi pemberat amal kebaikannya. Belajar dari berbagai pengalaman dan buku serta olahraga adalah kesenangannya. Penulis bisa dihubungi di email : luckynurdiansyah.lucky@gmail.com. Facebook : Lucky Nurdiansyah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

''My Heart''

12 Desember 2017   22:06 Diperbarui: 12 Desember 2017   22:15 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dari An Nu'man bin Basyir radhiyallahu 'anhuma, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)" (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

            Sebagaimana dinyatakan oleh Ibnu Manzur, qalbu yang dimaksud adalah segumpal daging dari fu'adyang tergantung dengan urat besar tempat ia bergantung. Sedangkan, menurut al-Mu'jam al-Wasitpula, qalbu yakni organ berotot yang didalamnya menerima darah dari saluran darah dan memompa ke arteri.

            Terlepas dari tafsiran qolbu antara hati dan jantung, biarlah para mufassir yang berkompeten untuk mengajari hal tersebut. Hal ini tentu juga sering kita jumpai dalam bahasa Inggris yang menerjemahkan "Heart"dengan hati. Padahal jika dilihat dalam kamus, heartitu adalah jantung. Kenapa orang Indonesia sering menyebut dengan hati? Dalam diskusi dengan seseorang, saya diberitahu karena orang Indonesia meletakkan perasaannya itu di hati.

            Jantung yang terdiri dari 4 katup, masing-masing katup ketika hendak membuka dan menutup atas izin dari Allah. Tanpa itu, tentu tak mampu sel-sel yang berada pada ujung organ mendapat asupan nutrisi. Dalam ilmu kesehatan jantung adalah pusat kehidupan manusia. Jika perut ditusuk dengan benda tajam, sering masih bisa tertolong, tapi kalau sudah jantung yang terkena benda tajam itu mayoritas dokter sudah pesimis dalam penyelamatan.

            Jantung memang sudah seharusnya dijaga secara lahir maupun bathin. Secara lahir tentu dengan makanan yang sehat dan olahraga yang cukup. Karena tugas jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh. Karena itulah jantung dikatakan pusat dari tubuh manusia. Jantung juga merupakan pusat bathin manusia karena dianya merupakan komandan dan organ lain seperti anak buahnya. Secara bathin tentu dengan mengisi setiap saat dengan siraman rohani dan mengisi dengan setiap kebaikan agar ketentraman bathin terasa.

            Penyakit jantung adalah penyakit lahir dan bathin. Secara lahir awalnya tidak menunjukkan gejala atau istilahnya "silent killer". Seiring dengan berjalannya waktu mulai timbul gejala-gejala seperti sesak napas, berdebar-debar, mudah lelah, dll. Tau-tau jantungnya sudah membesar dari pemeriksaan radiologi dan ujung-ujungnya sudah bisa tertebak, yakni minum obat seumur hidup.

            Sayangi jantungmu sebelum jantung menyerangmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun