Mohon tunggu...
Lucky Ekasari
Lucky Ekasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hobby saya membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Behaviorisme Radikal dan Penerapannya di Kehidupan Nyata

28 September 2023   20:01 Diperbarui: 28 September 2023   20:06 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Behaviorisme radikal adalah salah satu teori belajar yang mengungkapkan bahwa perilaku seseorang dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya jauh lebih penting untuk memahami secara mendasar keadaan psikologis seseorang. Artinya, Teori belajar behaviorisme menekankan pembahasannya pada bagaimana pembentukan tingkah laku berdasarkan stimulus dengan respon.
Yang membuat behaviorisme radikal menjadi 'radikal' karena Behaviorisme radikal mengambil langkah lebih jauh dan menegaskan bahwa ilmu tentang perilaku bisa menjadi ilmu alam.Para ahli behaviorisme mengemukakan pendapat bahwa belajar yaitu perubahan perilaku atau tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman belajar. Seseorang yang mengungkapkan ide baru ini adalah
BF.Skinner.

Jadi, konsep dari behaviorisme adalah perilaku manusia merupakan suatu yang
dapat dipelajari serta disesuaikan. Sama hal-nya dengan ilmu lain lain contohnya kimia/biologi. Dimana ilmu tersebut dapat diuji dan dimodifikasi hal ini untuk membuktikan apakah suatu hipotesis atau keyakinan tertentu benar.

Behaviorisme radikal ini tidak hanya diterapkan pada bidang psikologi. Gagasan skinner ini juga dapat diterapkan untuk membantu anak-anak menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, dapat meningkatkan suatu kinerja dan kepuasan kerja di bisnis dan perusahaan, dapat membantu seseorang mencapai kepuasan pribadi yang lebih besar dan seorang atlet mencapai tujuan baru di dalam dan di luar lapangan. Hal hal tersebut cukup membuktikan bahwa teori behaviorisme radikal ini dapat digunakan dalam berbagai bidang.

Contoh penerapan behaviorisme radikal pada kehidupan sehari-hari sebagai berikut:

1. Analis Perilaku Terapan
Analis perilaku terapan bekerja dengan individu untuk mengidentifikasi perilaku negatif tertentu dan kemudian mengembangkan strategi untuk mengubahnya untuk menghasilkan hasil yang lebih positif. Misalnya, seorang analis perilaku terapan dapat bekerja dengan seorang anak yang melakukan tindakan tercela yang menggangu lingkungannya untuk mengidentifikasi faktorfaktor yang mungkin menjadi sebab perilaku tersebut dan kemudian mengembangkan strategi untuk mendorong partisipasi yang dapat diterima. Para profesional analis ini juga dapat bekerja untuk membantu perilaku orang dewasa. Misalnya, seorang analis perilaku terapan dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan buruknya kinerja seorang atlet di lapangan. Setelah mengetahui faktor penyebab tersebut maka langkah selanjutnya bisa meminimalisir hal negatif untuk mencapai perilaku yang lebih baik.

2. Pengawas Klinis

Pengawas klinis mengawasi dan bekerja dengan profesional kesehatan mental lainnya untuk memastikan bahwa mereka memberikan perawatan berkualitas tinggi kepada pasien. Mereka dapat menggunakan definisi dan konsep behaviorisme radikal untuk meningkatkan cara praktisi kesehatan mental memberikan perawatan dengan mengidentifikasi potensi perilaku negatif,seperti kelemahan dalam kemampuan penelitian atau sikap pasien di samping tempat tidur,menentukan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perilaku tersebut, dan kemudian mengembangkan strategi untuk mengubah perilaku tersebut. untuk menghasilkan hasil yang lebih positif, sehingga memungkinkan praktisi untuk memberikan tingkat perawatan yang lebih tinggi. Praktisi juga dapat menggunakan teknik behaviorisme radikal ketika merawat pasien.Misalnya, jika seorang pasien mengatakan bahwa dia merasa tertekan pada waktu-waktu tertentu dalam sehari, dokter dapat membantu menentukan faktor-faktor spesifik yang berkontribusi terhadap depresi pasien tersebut, mengatasinya, dan kemudian menemukan cara untuk mengubah perilaku pasien, dengan tujuan untuk memperbaiki keadaan. kesehatan mentalnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun