Di bawah kemilau gugus tenang matahari terang. Runcing panah anyelir, liuk rerumpun rusa liar bergerak lincah di arteri angin menyapa.
Partikel-partikel terbaring di suhu lembab alirkan sejuk napas udara pagi
Yang bergemiris dalam gembira
Kastel musim yang terbungkus cuaca hujan. Aku terlena sendirian, memantik api membakar sepi, dan mencairkan
Bekuan kristal di kutub tersembunyi agar tiada lagi perasaan-perasaan dan prasangka yang membuat hatiku hampir mati, karenanya.
Bandarlampung, 25 JanuariÂ
2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!