Saat jari jemarimu menari-nari di atas senar-senar biola,
dan dawai-dawai itu pun saling bersahutan,
senyum manismu mengembang,
hatimu menyanyikan lagu yang datang dari dasar kalbu.
Kau tak peduli, dengan cinta yang tak peduli.
Hidupmu hanya milikmu.
Kau tidak peduli, jika cinta yang tak peduli tidak kembali.
Senyummu hanya milikmu, hanya untukmu dan bukan untuknya.
Begitu manis senyummu, aku pun terpesona.
Jiwa mu lepas, bebas. Seperti riak-riak dawai biola.
melantunkan cinta yang berharap, cinta yang tenang, cinta yang baik,