Tidak sengaja, saat melintas jalan Jendral sudirman dari Internasional Plasa hingga ke arah Pasar Cinde-Palembang, ada pemandangan lain yang tidak biasa. Tiba-tiba jalur sebelah kanan tidak terlihat kendaraan, mobil atau pun motor lalu lalang, yang terlihat hanyalah sekumpulan bahkan kerumunan anak-anak muda. Di atas trotoar yang sudah dipercantik dengan bangku-bangku taman dan lampu hias, terlihat beberapa orang sedang memainkan alat musik lengkap, ada drum, gitar, bahkan biola. Begitu ramai saat itu, lama-lama makin banyak anak-anak muda lainnya datang dan berkerumun. Penasaran saya pun menyempatkan diri melihat dan merasakan langsung kegiatan-kegiatan mereka. Saya pun sempat mengabadikan beberapa momen yang menarik.Â
Entah bagaimana asal mulanya, yang jelas pemanfaatan trotoar di sepanjang jalan tersebut sangatlah 'kreatif' dan bisa memberi hiburan tersendiri, di tengah-tengah kesibukan orang bekerja menyelesaikan 'konstruksi monorail'. Jalan yang menuju arah jembatan Ampera itu, mulai ditutup pukul 21,00 atau jam sembilan malam oleh pekerja proyek monorail, sehingga tidak ada lagi mobil atau pun motor yang berlalu lalang. Mereka pun bisa bekerja dengan tenang dan leluasa. Namun, dengan semakin banyaknya pekerjaan monorail, jalan pun ditutup lebih awal. Bahkan di hari Sabtu dan Minggu, jalan ditutup mulai sore hari.
Monorail dibangun untuk menyambut tamu-tamu Asian Games 2018 yang akan berlaga di Palembang, Â khususnya di Kompleks Olah Raga Jakabaring. Pembangunannya cukup agresif serta menimbulkan kemacetan dimana-mana ini dimulai sejak Oktober 2015 dan diharapkan selesai Juni 2018.Â
Apakah pemanfaatan Sudirman 'sidewalk' akan tetap seperti sekarang, saat pekerjaan monorail rampung? Sepertinya saya sulit untuk menjawab, biarlah 'sang waktu' yang akan menjawabnya.Â
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H