Tulisan saya tentang seorang tokoh idola, akhirnya terpaksa harus menghilang karena dihapus dan yang tertinggal hanya jejak-jejaknya saja. Itu adalah tulisan saya yang umurnya paling singkat, lebih kurang 18 jam. Dengan mengambil idiom jagung, maka tulisan saya hanya seumur jagung...hehe. Terpaksa dilakukan atas permintaan sang tokoh, karena tidak ingin namanya jadi 'tenar', jadi bahan obrolan di tempat kerja atau pun di warung kopi. Juga khawatir, jika gara-gara tulisan saya, tiba-tiba si tokoh didatangi dan diwawancara stasiun TV...hehe.
Akhirnya, dengan berat hati...dan mengucapkan 'bismillahirahnirahiim', tulisan pun saya suntik mati. Berat hati, karena saya butuh beberapa bulan untuk membuat tulisan ini. Berat hati, karena begitu ditayangkan, tulisan ini langsung menjadi tulisan 'pilihan' Kompasiana. Dan langsung mendapat respon positif dari kompasianer bahwa tulisan tersebut sangat inspiratif, bermanfaat. Bahkan sebelum saya hapus, saya sempat melihat dalam kurun waktu 18 jam tersebut, tulisan saya sudah dibaca 500 kali. Menjadi 'viral' dalam komunitas sang tokoh, dengan beragam macam komentar.
Demikianlah tulisan saya yang singkat ini, menjelaskan tulisan saya yang itu ~ yang umurnya pendek seperti umur jagung yang siap panen. Terima kasih buat kompasianer yang sempat membaca, dan juga terima kasih buat kompasianer yang sudah memberikan responnya dan memberikan nilai plus-plus...hehe. Ini selalu memberikan saya semangat untuk tetap menulis dan menulis...sampai saya kelelahan sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H