Mohon tunggu...
Regina Caeli
Regina Caeli Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Minimnya Keadilan

9 September 2016   23:07 Diperbarui: 9 September 2016   23:27 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Alokasi nilai, alokasi nilai adalah pembagian dan penjatahan dari nilai-nilai dalam masyarakat. Nilai-nilai ini dapat bersifat abstrak seperti, kejujuran, kebebasan perpendapat dan keadilan. Selain bersifat abstrak, nilai juga bersifat konkret seperti, kekayaan atau materi. Pada artikel ini pembahasan ditekankan pada keadilan. Seperti diketahui keadilan merupakan suatu hal yang harus kita terapkan dalam kehidupan sosial. Keadilan menurut Aristoteles seorang filsuf dan pakar politik dunia yang berasal dari Yunani ini, merupakan tindakan yang memberi sesuatu kepada orang yang memang menjadi haknya. Hak seseorang adalah diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya tanpa membeda-bedakan suku, agama dan golongan.

Masalah yang muncul dari keadilan adalah ketidakadilan. Masalah ketidakadilan muncul di Indonesia pada masalah "Pemicu Konflik di Tanah Air, rasa ketidakadilan dan Dibenturkan ke SARA (Suku Agama Ras dan Antar Golongan)" (detikcom). Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan bahwa ada dua jenis konflik, yakni horizontal dan vertikal. Konflik horizontal adalah konflik yang terjadi antara masyarakat dengan hukum dan negara, sedangkan konflik vertikal adalah konflik yang terjadi antar masyarakat. 

Banyak konflik yang terjadi di Indonesia, baik dalam skala besar seperti konflik RMS (Republik Maluku Selatan ), dimana rakyat Maluku saat itu ingin melepaskan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Kemudian adalah konflik GAM( Gerakan Aceh Merdeka ),sama seperti RMS, konflik ini juga terjadi karena ingin memisahkan diri dan membentuk sebuah negara sendiri.

Selanjutnya adalah konflik dalam skala kecil, seperti kerusuhan Tanjung Balai Karimun. Dari semua konflik diatas kebanyakkan penyebab konflik di Indonesia adanya rasa ketidakadilah dari satu pihak. Jusuf Kalla (JK) juga menjelaskan dalam kutipan yang diambil dari detikcom bahwa pemicu konflik di Indonesia adalah ketidakadilan. Rasa ketidakadilan ini diikuti oleh adanya perbedaan ideologi dan separatisme. JK mengatakan faktor pendorong membesarnya konflik yakni jika melibatkan SARA dalam konflik tersebut.

kesimpulannya, seharusnya keadilan di Indonesia lebih dijunjung tinggi, karena dengan adanya keadilan, maka bangsa ini akan hidup sejahtera. Kehidupan ini harusnya tidak memandang dari suku apa, agama apa dan golongan apa, tetapi pandanglah setiap orang sebagai keluarga, yaitu keluarga Indonesia. Jika keadilan sudah diterapkan di negara ini maka konflik sekecil apapun tidak akan terjadi. Penekanan terhadapa pandangan bahwa semua orang adalah sama adalah yang terpenting terutama menghargai setiap perbedaan. Maka dengan cara itulah setiap orang akan mendapatkan haknya masing masing, sehingga sebuah keadilan dalam negara pun akan terwujud nyata.

Nama           : Lucia Regina Caeli

NIM              : 07031281621063

Jurusan        : Ilmu Komunikasi (Inderalaya)

Kelas            : A

Mata Kuliah : Ilmu Pengantar Politik

Dosen           : Nur Aslamiah Supli, BIAM, MSc.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun