Arti Kegagalan dan Kesuksesan Yang Sebenarnya
Apakah saat ini anda sedang mengalami kegagalan ?
Atau anda ingin menghibur dan menguatkan orang dekat anda yang sedang gagal ?
Kegagalan sebetulnya hal yang biasa dialami oleh tiap manusia. Ada yang gagal dalam studi, gagal dalam bisnis, gagal dalam kontes atau pertandingan, dan sebagainya.
Sebelum meraih suatu kesuksesan yang sejati, manusia cenderung mengalami kegagalan terlebih dahulu. Sehingga ada pepatah yang mengatakan bahwa kegagalan adalah awal dari kesuksesan.Â
Namun demikian, pastilah tidak ada manusia yang menginginkan kegagalan. Banyak orang susah untuk pulih dan bangkit kembali dari kegagalan, apalagi kalau harus mulai dari nol lagi. Pasti sangat berat.
Akibat Kegagalan
Akibat kegagalan, apa yang dahulu pernah diperjuangkan mati matian, mungkin menjadi sia sia. Karya karya hebat yang dahulu pernah dicapai dengan belajar lembur dan kerja keras, semuanya mungkin jadi diinjak injak. Perbuatan perbuatan baik yang dahulu pernah dilakukan, mungkin saja sudah tidak diingat ingat lagi oleh orang orang yang pernah menerimanya. Â
Karena kegagalan, mungkin orang yang dulunya pernah begitu baik, perhatian dan sayang pada kita, menjadi berubah. Terkadang orang orang yang pernah dekat pada kita jadi menjauh, menghilang, tidak peduli, bahkan berbalik menghantam dan memaki. Orang orang yang kita tidak pernah kenal pun bisa menghakimi dan menyakiti kita.
Apa pun kegagalannya, mengalami kegagalan itu pasti menyakitkan. Orang yang gagal biasanya jadi hancur hatinya dan stres. Selain dia sendiri sangat kecewa menerima kenyataan yang terbalik dari yang dia harapkan, biasanya dia juga dihina dan ditertawakan oleh banyak orang.
Mungkin ada juga orang orang yang masih mau menghibur dan memberi semangat. Namun, terkadang ketika seseorang mengalami kegagalan besar, biasanya dia sulit menerima kenyataan yang ada, sukar untuk mengampuni diri sendiri, dan bisa depresi. Dan orang yang sedang depresi memang sulit untuk diajak berbicara.
Bila anda atau orang dekat anda mengalami kondisi tersebut, janganlah putus asa. Percayalah Allah tetap peduli, dan sanggup menolong orang yang gagal untuk bangkit dari kegagalan. KasihNya tidak bersyarat dan tidak terbatas! Selama Dia masih memberi nafas hidup kepada seseorang, Dia masih memberi kesempatan pada orang itu untuk berkarya lagi di dunia ini. Dia lebih besar dari kegagalan dan masalah kita.Â