***
"Bangun sayang...sudah waktunya sholat subuh..." bisik Willy sambil membelai anak rambut istrinya yang masih terlelap dipelukan dan mencium keningnya. "Masih mimpi indah rupanya..." gumamnya sambil tersenyum.
Diluar rumah minimalis mereka memang udara cukup dingin. Hujan lebat mengguyur Melaka sejak kemarin siang, saat Willy Landing di Kuala Lumpur Airport cuaca sudah gelap tertutup awan tebal.Â
Indri semakin erat memeluk suaminya, seakan tak ingin dipisahkan. "Eeiittts...Adzan subuh sudah lewat sayang..." Willy masih terus membelai istrinya yang super manja dengan sabar. "Emang jam berapa sekarang Mas ?" tanya Indri masih dengan mata tertutup.
"Sudah jam 5 pagi sayang...yukkk sholat dulu." ajak Willy, sambil melihat Indri terduduk di ujung ranjang dengan mata masih tertutup, tapi kepalanya mengangguk. Tingkah istrinya yang seperti itulah yang bikin kangen Willy kala mereka hidup berjauhan.
Indri adalah WNI seorang akuntan yang ditugaskan ke kantor cabang ABC Electric Trading & Services (M) SDN.BHD di Melaka, Malaysia. Sedangkan Willy adalah seorang perwira POLRI yang bertugas di Jawa Tengah, Indonesia. Kisah cinta dua dunia yang berbeda dan terjaga oleh komitmen.
"Sayang, acara kita hari ini apa ?" Tanya Willy sambil melipat sajadah, kemudian meletakkan diatas nakas. Â
"Biasa doonggg...cari es potong, jalan-jalan untuk olah raga di little Indian and makan nasi lemak beserta kerabatnya...hehehe.."
"Hadeuhhh...di tempat tugas banyak jalannya, masak cuti juga disuruh jalan ?" Jawab Willy sambil memeluk istrinya dari belakang yang sedang merapikan rambut di depan cermin rias.
"Pasal satu, istri adalah prioritas. Pasal dua, apabila suami protes harap mempelajari pasal satu." Jawab Indri sambil tertawa dan membalikkan badannya merangkul leher Willy dan mendekatkan wajah ke wajah suaminya. Willy pun langsung merespon godaan istrinya sambil mencium bibirnya seraya membopong ke atas peraduan kembali.