Dari pada sakit hati mending sakit gigi, kalimat pada lagu ciptaan Magy Z seperti itu. Sumpah aku kagak setuju banget. Secara aku lagi sakit dua-duanya kala itu. Serasa jatuh kepleset ketimpa tangga dan kejatuhan duren runtuh. Bisa dibayangin kan rasanya kekmana ?
Setelah mendengar dengan seksama, menimbang dan seterusnya akhirnya aku putuskan untuk ambil cuti beberapa hari untuk recovery atas kondisi mentalku yang lagi DROP. Psikolog memberikan aku sebuah kalimat yang menancap tajam di kepala...she said : "Be content with what you have. Rejoice in the state as it is. When you realize there is nothing lacking, the whole world is yours." Â
Negara yang aku pilih untuk menghabiskan waktu cuti adalah Malaysia. Aku memilih jalur darat menggunakan Executive Bus dari Changi Airport menuju Malaysia. Tikungan jalan dan semua sudut kota yang dilalui benar-benar aku nikmati. Sengaja aku biarkan mata melirik ke kanan dan ke kiri, kepala menoleh ke kanan dan ke kiri mengikuti arah Bus dan isi kepala dengan liar mendefinisikan segala sesuatu yang aku lihat. Setelah menyeberang selat Johor atau dikenal juga sebagai selat Tebrau yang merupakan perbatasan antara Singapura dan Malaysia, aku dan penumpang Bus lainnya harus turun terlebih dahulu untuk melakukan pemeriksaan dokumen ke kantor Imigrasi Johor. Waaahhhh...antrian lumayan panjang, salah hari rupanya aku niiihhh pilih cutinya karena berbarengan dengan para pekerja Malaysia yang lokasi kerjanya di Singapura. Tak apalah...back to basic : NIKMATI, JALANI dan SYUKURI.
Bermalam di Johor dengan guyuran hujan yang aduhai sejuknya meresap ke sanubari. Cccieeee...mendadak puitis dengan situasi dan kondisi hotel yang diantara pepohonan lebat. Receptionist-pun sempat berujar :Â "Since last week it never rained, today it suddenly rained."Â Lalu dalam hati saya mengucapkan "Alhamdulillah...Engkau Ridhoi perjalananku ini ya Allah."
Pagi hari route pertama di Negeri Jiran adalah Kuala Lumpur dan sekitarnya. Â Let's Go !
Jalan raya Johor Bahru masih licin dari guyuran air hujan. Bendera provinsi Johor Bahru yang dominan warna biru ada di beberapa sudut kota. Nah...ini hal yang berbeda dengan Indonesia. Di Indonesia hanya mempunyai satu bendera kesatuan yaitu Merah Putih, sedangkan di Malaysia setiap provinsi memiliki bendera yang berbeda-beda. Seru ya...meskipun ada bendera Kebangsaannya.
Perjalanan lumayan panjang dengan kanan kiri perbukitan yang dipenuhi dengan kebun kelapa sawit. Rapi dan terawat banget. Sekilas jadi teringat cerita masa kecil, kata ibuku ada tetangga di kampung halaman yang hijrah ke Malaysia untuk bekerja di perkebunan kelapa sawit. Jangan-jangan disinilah tempatnya...hihihi...otakku mulai bereaksi dengan definisinya sendiri. Eeehhh...kok gak diselingi pohon durian sih ? kayak kondisi kampung uncle Mutho di serial film Ipin Upin kesukaanku ? walahhh...makin parah kan imajinasiku...
Setelah melewati beberapa provinsi dan jalan tol sampailah ke Kuala Lumpur. Ada yang unik lagi nih...yang tidak kita temukan di Indonesia. Jalan Tol di Malaysia memperbolehkan sepeda motor melewatinya juga. Nah ini...kalau aku nyetir sendiri bakalan bisa nyrimpet-nyrimpet. Secara kalau sudah masuk tol biasanya langsung gas poolllll. Padahal sering diingetin sama pak Kapolsek yang hobby manjat gunung tapi gak suka pake jaket kalau tugas : jangan ngebuttt atau gak boleh ngebut ya. Hhhmmm...senyum sendiri kan jadinya...
Check in hotel kembali dipusat kota KL yang mirip-mirip dengan Jakarta. Perbedaan hanya pada taman-taman kota yang lebih terbuka dan adem. Menyusuri jalanan pecinan, keluar masuk kedai dan menemukan penjual es potong serasa kembali ke masa lalu yang indah. Kadang kena jewer ibu, kalau merengek kebangetan minta dibelikan es potong padahal lagi tidak sehat (batuk pilek). Hehehe...jeweran ibu karena sayang kadang aku artikan galak. Ya Allah...berikan ibuku kesehatan yang paripurna di usia senjanya.Â
Malam hari kembali memanjakan kaki menuju pusat kuliner Bukit Bintang & Alor. Kuliner di KL berasal dari perpaduan budaya Melayu, Thionghoa dan India yang memiliki cita rasa khasnya. Malam hari dihabiskan untuk cekrak cekrek diseputaran Petronas Tower sebelum menuju ke hotel untuk istirahat.