"Ma...adik besok pagi dianter ke Stasiun Pasar Lama saja ya...Jadi mama gak perlu ijin atau cuti"Â
Ujar anakku lewat ponselnya.
Auto kaget aku mendengarnya. Karena sejak kami tinggal di Tangerang, hanya mengenal KRL untuk sebutan Kereta Api Indonesia (KAI). Yang selalu membawa penumpang sampai ke atap-atap gerbong kereta. Ngeri gak sih ?
Spontan aku menjawab permintaan ijin anakku, yang mungkin dia sedang membayangkan raut muka mamanya yang memerah menahan marah dengan mulut manyunnya.Â
"Gak pa pa mama ijin setengah hari, anterin adik ke asrama daripada nanti dompet atau hp adik hilang kecopetan."
Dalam perjalanan pulang kerja kepalaku mendadak pusing, bagaimana bisa aku besok ijinkan anakku berjejal -jejal dalam kereta yang berisik oleh suara sumbang pengamen dan akan capek menggelengkan kepala karena menolak dagangan yang ditawarkan oleh para pedagang asongan didalam gerbong kereta, dst dst....
Keesokan harinya kami bersiap untuk menuju Stasiun Pasar Lama Tangerang selepas sholat subuh. Mengendarai mobil masuk jalan Tol menuju kota Tangerang selama 30 menit. Sesampai di kota Tangerang, mobil aku arahkan ke Stasiun Pasar Lama Tangerang. Setelah memarkir mobil pada posisi yang nyaman, anakku mengingatkanÂ
"E-Toll dibawa Ma...nanti mama tap ke pintu masuk KAI Commuter, adik sudah punya E-Money juga untuk tap."Â
Aku hanya menganggukkan kepala, sambil bergumam dalam hati "Sepertinya dia sudah paham banget nihhhh" sambil berjalan mengikuti dia dari belakang agar tahu juga cara naik KAI Commuter. Jujur sempat kaget dengan suasana Stasiun sekarang yang bersih, indah dengan taman-taman kecil disepanjang pintu masuk dan di sudut-sudut Stasiun.
Setelah tap kartu kami masuk ke peron, sudah terlihat gerbong KAI Commuter cantik warna pink telah menunggu. Kami pun memasuki gerbong cantik itu dengan disambut ramah oleh security wanita. Waaaahhhhh...serasa mau naik pesawat. Dan kamipun duduk di tempat duduk KAI Commuter yang berbalut kain beludru warna pink senada dengan warna gerbong keretanya.
Disepanjang perjalanan, tidak ada pengamen dengan suara sumbang mondar mandir ataupun pedagang asongan yang hilir mudik seperti yang aku bayangkan sebelumnya. Dalam hati aku malu sendiri, membandingkan dengan kondisi 20 tahun yang lalu. Pantes saja anakku sekarang tidak mau diantar menggunakan mobil pribadi, karena dia bisa sambil belajar dengan tenang.
Sampailah kami di Stasiun Duri setelah 30 menit perjalanan dari Stasiun Pasar Lama Tangerang. Sumpah perjalanan yang anti setress karena tanpa macet-macetan dan menguras energy buat oper kopling dan injak gas rem. Sambil berjalan menuju peron 2 untuk ganti gerbong kereta menuju Stasiun UI, aku dimanjakan dengan pemandangan beraneka macam lapak makanan yang bersih. Aku pun jadi tidak akan merasakan was-was apabila suatu saat anakku jajan makanan di stasiun jika kehabisan bekal makanan. Lalu kami melewati Mushola yang berada disebelah kanan eskalator lantai dua. Aku berhenti sejenak dan melihat ke dalam Mushola dari pintu. Masya Allah...bersih terawat, dengan beberapa mukena tergantung dipojok Mushola yang disiapkan untuk  Jamaah yang tidak membawa peralatan sholat apabila akan melaksanakan ibadah sholat pada saat tiba waktu sholat. Setelah menuruni eskalator kami berdiri di pinggir peron 5 untuk menunggu KAI Commuter tiba. Benar saja, tidak sampai 10 menit kami berdiri, lalu dari arah timur Stasiun terlihat gerbong KAI Commuter mendekat ke peron tempat kami berdiri menunggu.
Pas di depan kami berdiri, terbukalah pintu otomatis dari KAI Commuter. Hap !!! sekali lompat masuklah kami kedalam gerbong yang telah terisi beberapa pengguna Commuter, karena sudah menunjukkan waktu idial untuk berangkat kerja maupun kuliah. Aku melompat karena takut seandainya sepatu terjepit disela-sela antara gerbong kereta dan trotoar peron...hehehe
Mulailah anakku mencari tempat duduk untuk aku. Tapi baru geser beberapa langkah kedalam gerbong, bahu aku ditepuk anak muda yang berdiri dari tempat dia duduk,
"Silahkan tante duduk disini, saya bisa geser ke bagian gerbong lain untuk mencari tempat duduk yang kosong."
"Alhamdulillah...terima kasih ya nak..." ujarku sambil memberikan tempat duduk sebelahnya untuk anakku
Setelah duduk nyaman, kembali anakku memasang headset dan mulai belajar kembali.
Setiap akan berhenti di Stasiun transit yang dilewati, ada pemberitahuan melalui airphone agar para penumpang bersiap-siap sebelum turun dari gerbong kereta. Dan mengingatkan para penumpang untuk berhati-hati melangkah. Aku jadi tersenyum merasa tersindir dengan suara yang keluar dari airphone, secara masuk ke gerbong kereta dengan melompat.Â
"Ma...sebentar lagi mau nyampe kampus, nanti setelah turun dari Commuter kita lanjut naik BiKun."
Suara anakku membuyarkan konsentrasiku menyimak suara airphone yang selalu mengingatkan penumpang dari barang bawaan, hati-hati melangkah sampai dengan untuk melaporkan kepada security yang berjaga-jaga di setiap gerbong apabila ada penumpang yang melakukan tindakan asusila terhadap penumpang lain. Wwiiihhhh...aman sekali naik KAI Commuter era masa kini, gumamku dalam hati.
"BiKun itu apa dik ?"
"BiKun itu Bis Kuning Ma...yang keliling kampus mengantarkan mahasiswa dari Stasiun ke beberapa selter yang dilewati."
"Ooooo..." jawabku sambil mengangguk anggukkan kepala seolah-olah sudah paham
"Lalu kita nanti turun di pintu belakang kampus, dekat vokasi dan jalan kaki kira-kira 500 mtr menuju asrama." Jelas anakku sambil mengambil tas ranselnya yang diletakkan di rak kereta.
Sampailah kami di Stasiun UI setelah 30 menit menempuh perjalanan dari Stasiun Duri. Kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan BiKun menuju asrama. Secepat itu kah ? iya banget...badan juga tidak merasakan capek karena tidak ditemukan sama sekali kemacetan yang kadang membuat letih lelah tidak beralasan. Kami pun juga tidak perlu buang biaya BBM berlebihan dan juga biaya tol untuk beberapa pintu tol. Yang paling penting adalah kami bisa memangkas waktu tempuh setengahnya apabila kami menggunakan kendaraan pribadi. Kalau menggunakan kendaraan pribadi dari rumah ke tempat tujuan selama tiga jam, akan lebih cepat ditempuh menggunakan KAI Commuter hanya dengan satu jam saja.
Hemat dan Nyaman bukan ? Yuk, sekarang kita menggunakan moda transportasi KAI Commuter saja untuk aktivitas harian....