Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan jenis wabah virus baru yang muncul pada tahun 2019 dan dengan cepat merebak luas ke seluruh penjuru dunia hingga sekarang. Virus corona pertama kali masuk di Indonesia pada tahun 2020 dengan jumlah kasus pertama yang telah terkonfirmasi sebanyak 1.528 kasus dan kasus kematian sebanyak 136, serta akan terus meningkat setiap bulannya hingga tahun 2021.
Desa kalisat merupakan salah satu desa yang terdapat di kecamatan Kalisat kabupaten jember. Desa kalsat dikenal dengan jumlah penduduknya yang cukup padat, terutama anak-anak yang masih berstatus sebaga pelajar.
Dimasa pandemi seperti sekarang ini banyak sekolah – sekolah yang melaksanakan yang namanya sekolah online atau daring. Pelaksanaan sistem sekolah online ini memiliki dampak positif dan negatif yang dihasilkan bagi anak-anak.
Untuk dampak positif dari sekolah daring di masa pandemi ini dapat membantu dalam menurunkan angka penularan virus Covid-19 pada masyarakat terutama pada anak–anak.Â
Sedangkan untuk dampak negatif yang ditimbulkan oleh pelaksanaan sekolah daring ini, yaitu rendahnya tingkat pemahaman materi yang dialami oleh para anak-anak, kurang nya pemahan pelajar dan orang tua pelajar dalam mengoprasikan media pembelajaran daring seperti (zoom, google meet dll), serta dengan pelaksanaan sekolah daring memerlukan media komunikasi berupa handphone agar materi yang diberikan dapat selalu diterima oleh para pelajar tetapi sering disalah gunakan oleh para pelajar untuk bermain game online.
Penggunaan handphone sebagai media penghubung pembelajaran mengakibatkan anak-anak juga sering berlebihan dalam menggunakan handphone terutama untuk bermain game online, yang menyebabkan anak-anak menjadi kecanduan dan tidak fokus dalam proses pembelajaran.Â
Berdasarkan survei yang dilakukan dampak negatif dari penggunaan handphone ini sering terjadi pada anak-anak yang masih bersekolah di tingkas Sekolah Dasar (SD) berusia 7-9 tahun. Dan banyaknya anak-anak yang tidak mengetahui bagaiman proses budidaya tanaman serta bagaimana proses fotosintesis pada tanaman.
Pada KKN BTV 3 ini saya Prambudi Arya Pamungkas membidik anak-anak usia 7-9 tahun di desa kalisat dengan mengembangkan media pembelajaran berupa menanam tanaman hidroponik.Â
Dengan tujuan untuk memberikan kesibukan baru pada anak-anak tersebut selain bermain handphone dan memberikan edukasi bagaimana cara membudidayakan tanaman sayuran yang benar, serta mengajarkan bagaimana proses fotosintesis pada tanaman dapat terjadi.Â
Setelah panen, sayuran organik yang ditanam oleh anak-anak tersebut juga dapat dikonsumsi langsung dengan cara diolah sesuai kesukaan anak-anak tersebut, dimana tanaman organik diketahui mengandung kandungan gizi yang lebih tinggi dibandigan tanaman yang ditanam langsung di lahan dengan media tanah. Sehingga dengan mengkonsumsi sayuran tersebut dapat membuat imun tubuh anak-anak menjadi lebih kuat dimasa pandemi seperti sekarang ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H