Energi fusi adalah reaksi yang menggabungkan inti atom ringan, seperti hidrogen, untuk menghasilkan inti yang lebih berat dan energi dalam jumlah besar. Reaksi ini adalah proses yang sama yang terjadi di dalam matahari, dan jika bisa dimanfaatkan di bumi, fusi dapat menjadi sumber energi yang bersih, aman, dan hampir tidak terbatas.
Bagaimana Energi Fusi Bekerja
Energi fusi mengandalkan reaksi antara isotop hidrogen, seperti deuterium dan tritium, yang menghasilkan helium dan sejumlah besar energi. Namun, mencapai reaksi ini di bumi memerlukan suhu dan tekanan yang ekstrem, yang setara dengan kondisi di inti bintang. Suhu yang diperlukan mencapai ratusan juta derajat Celsius agar inti-inti atom dapat bersatu meskipun gaya tolak-menolak elektrostatis mereka sangat kuat.
Salah satu metode utama untuk mencapai fusi di bumi adalah melalui reaktor fusi tokamak, yang menggunakan medan magnet kuat untuk menahan plasma yang sangat panas. Tokamak dan konsep reaktor lainnya, seperti stellarator, sedang dikembangkan oleh beberapa proyek internasional, termasuk proyek ITER di Prancis, yang dirancang untuk membuktikan kelayakan energi fusi secara komersial.
Keunggulan Energi Fusi
Energi fusi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sumber energi lainnya, terutama dibandingkan reaktor fisi nuklir:
- Bersih dan Ramah Lingkungan: Fusi tidak menghasilkan gas rumah kaca atau limbah radioaktif berumur panjang yang berbahaya, sehingga tidak berdampak negatif pada lingkungan dalam jangka panjang.
- Sumber Energi yang Tidak Terbatas: Isotop hidrogen seperti deuterium dapat diperoleh dari air laut, sehingga potensi sumber dayanya sangat besar.
- Aman: Risiko kecelakaan lebih rendah dibandingkan fisi nuklir karena jika reaktor fusi mengalami kegagalan, reaksi akan berhenti dengan sendirinya. Hal ini karena fusi memerlukan kondisi ekstrem yang sulit dipertahankan secara stabil tanpa kendali yang sangat hati-hati.
Tantangan dalam Pengembangan Energi Fusi
Meskipun memiliki banyak keuntungan, terdapat beberapa tantangan besar dalam mencapai energi fusi:
- Teknologi Tingkat Lanjut: Membuat dan mempertahankan plasma pada suhu dan tekanan yang cukup untuk fusi membutuhkan teknologi canggih, seperti material yang tahan panas ekstrem dan kontrol medan magnet yang presisi.
- Biaya yang Sangat Tinggi: Pengembangan fasilitas reaktor fusi sangat mahal. Proyek ITER, misalnya, diperkirakan memerlukan investasi lebih dari 20 miliar dolar AS.
- Kestabilan Plasma: Tantangan lain adalah mempertahankan kestabilan plasma, yang sangat dinamis dan sulit dikontrol.
Perkembangan Terkini
Proyek ITER, yang diperkirakan akan mulai uji coba pada 2025, diharapkan dapat memberikan bukti bahwa fusi dapat menjadi sumber energi komersial dalam beberapa dekade mendatang. Selain itu, perusahaan-perusahaan swasta, seperti Helion Energy dan Tokamak Energy, juga telah membuat kemajuan dalam mengembangkan reaktor fusi skala kecil yang dapat mempercepat proses komersialisasi.