Mohon tunggu...
Luca Cada Lora
Luca Cada Lora Mohon Tunggu... Mahasiswa/Pelajar -

Entrepreneur, vegan & energy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sumber Kehidupan Sekaligus Energi Terbarukan yang Merakyat

6 Oktober 2017   22:52 Diperbarui: 6 Oktober 2017   23:20 2244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Jalan perbatasan menuju Desa Cupunagara (Dokumentasi pribadi)

Jauh sebelum Pak Novandri datang dan meskipun PLN tidak memasuki desa mereka, warga Bunikasih tidak menyerah sampai situ saja. Mereka justru berinisiatif untuk melihat potensi alam yang ada dengan mengkonversikan energi gerak menjadi energi listrik menggunakan sistem sederhana. Namun, musim kemarau menjadi halangan bagi mereka, aliran air yang terlampau kecil tidak mampu memutar sistem buatan mereka sehingga listrik menjadi barang musiman bagi mereka, itupun masih dengan lampu pijar 110 volt yang redup dan tidak memenuhi standar yang seharusnya yaitu 220 volt.

Lalu bagaimana dengan lampu yang menyala siang hari tadi ? Hal tersebut memang disengaja karena kapasitas PLTMH tersebut menghasilkan energi listrik 15 kilowatt dan dimanfaatkan oleh warga sekitar 6 kilowatt. Sisa energi yang terbuang cukup besar membuat turbin rentan terbakar sehingga energi yang bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk dibuang, salah satunya dengan menghidupkan lampu 24 jam 7 hari. Dengan iuran sebesar 5000 rupiah untuk satu alat elektronik, per kepala keluarga sudah dapat menggunakan alat elektronik baik televisi, radio dan sebagainya. Rata-rata warga disana mengeluarkan uang 15 hingga 20 ribu tergantung banyaknya lampu dan alat elektronik.

Desa bunikasih kini telah mandiri. Beberapa bulan lalu PLN menampakkan batang hidungnya setelah Pak Noviandri melakukan audiensi dengan pemda Subang. Langkah nyata yang akan membuat warga Desa Bunikasih lebih bermartabat akan menemukan babak baru.

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) pada prinsipnya memanfaatkan energi yang dihasilkan oleh beda potensial - perbedaan ketinggian - yang disebabkan oleh gravitasi, dengan memanfaatkan beda ketinggian dan debit (jumlah aliran air per detik). Air yang digunakan dapat berasal dari saluran irigasi, sungai ataupun air terjun. Energi aliran air yang berpindah dari atas ke bawah dimanfaatkan untuk memutar kincir/turbin sehingga menghasilkan energi mekanik. Energi yang dihasilkan lalu diteruskan menggunakan poros yang terhubung dengan generator/dinamo. Arus listrik akan dihasilkan oleh generator tersebut karena terjadi perubahan fluks magnet di dalamnya, kemudian dihubungkan jaringan transmisi yang terhubung ke para pengguna.

Gambar : Ilustrasi PLTMH (Energy.gov)
Gambar : Ilustrasi PLTMH (Energy.gov)
Sumber : IMIDAP
Sumber : IMIDAP
Data diatas berdasarkan klasifikasi yang dibuat oleh IMIDAP (Integrated Microhydro Development and Application Program), disamping itu Pemerintah Indonesia melalui Permen ESDM pada tahun 2002 telah menetapkan kapasitas pembangkit yang kurang lebih sama.

Pemerintah seharusnya berterima kasih kepada pemerhati masyarakat pedesaan, salah satunya pembangunan PLTMH di Desa Bunikasih. Setelah 5 tahun tidak tersentuh oleh PLN, mereka akhirnya sadar akan potensi pemanfaatan PLTMH di sana. PLTMH di Desa Bunikasih yang telah saya ceritakan pada artikel sebelumnya, termasuk PLTMH dalam kategori medium head dengan beda ketinggian dari inlet pipa 40 meter. Pipa air yang digunakan mencapai total panjang 120 meter. Perhitungan hukum kekelan massa yang dipelajari sewaktu SMA dapat dengan mudah digunakan untuk mengetahui total energi yang akan didapatkan.

Gambar : Pipa PLTMH (Dokumentasi pribadi)
Gambar : Pipa PLTMH (Dokumentasi pribadi)
Dalam pembangunannya, terdapat 3 komponen yang dibutuhkan sebuah sistem PLTMH yaitu komponen sipil, komponen mekanik dan elektrik. Komponen sipil meliputi pembuatan bendungan atau saluran pengalih agar air yang tertampung dapat dikumpulkan dan dipusatkan ke inlet yang nantinya akan menuju ke turbin dan generator. Pelimpah diperlukan untuk mengamankan bendungan dari banjir aliran air yang berlebih. Pelimpah akan berfungsi saat air telah melewati batas ketinggian tertentu atau full reservoir level (FRL). Pipa pesat digunakan untuk mengalirkan air yang masuk dari inlet menuju turbin. Selama perjalan air melewati pipa ini, energi potensial air dari kolam kolam penampung akan terubah menjadi energi kinetik yang akan memutar roda turbin. Komponen mekanik terdiri dari turbin dan porosnya serta dudukan (casing) dari turbin tersebut. Komponen yang terakhir yaitu komponen elektrik yang terdiri dari generator/dinamo AC dan kabel-kabel transmisi. Komponen inilah yang sangat penting untuk diperhatikan karena menentukan output tegangan dan daya yang akan dihasilkan.

Dalam audiensinya, perintis sekaligus pengembang dari PLTMH Bunikasih, Pak Noviandri telah berhasil membuat PLN untuk ikut antusias. Terbukti dengan pembangunan gardu pertama PLN yang rencananya akan bekerja sama untuk memaksimalkan potensi di sana. Kerja sama tersebut nantinya akan menghasilkan keuntungan melalui nilai jual yang lebih tinggi dari sekedar digunakan di dalam desa. Nilai tambah nantinya akan dimanfaatkan untuk kekayaan di desa tersebut.

Pembangunan PLTMH di Desa Bunikasih sangatlah tidak mudah. Pak Noviandri terlebih dahulu meyakinkan warga apakah mereka benar-benar butuh listrik karena beliau ingin warga setempat proaktif dalam pembangunan nantinya. Saat pembangunan telah dimulai pun banyak kendala yang harus dihadapi, salah satunya komitmen dari warga di sana. Namun pendekatan yang halus setiap minggunya kepada tokoh masyarakat oleh Pak Andri membuat warga terus berusaha bergotong royong selama 6 bulan untuk menyelesaikan pembangunannya. Komponen didatangkan dari Kota Bandung dan Subang dengan diangkut oleh kendaraan bermotor.

Usaha oleh warga dan Pak Andri tentunya dapat menjadi contoh bagi pembangunan lainnya. Inovasi seharusnya tidak hanya berhenti sebagai paper dan laporan penelitian yang menumpuk di perpustakaan. Melalui langkah dan kegiatan yang nyata seperti ini telah meringankan sebagian beban hidup masyarakat yang tidak mendapatkan aliran listrik sebelumnya. Air sebagai sumber kehidupan ternyata sangat merakyat ya !

Terima kasih penulis ucapkan kepada :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun