Saya beti zania dari prodi pendidikan Pancasila dan kewarganegraan, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas jambi peserta PMM3 di universitas mataram, kali ini menceritakan pengalaman saya mengikuti pertukaran mahasiswa Merdeka di universitas mataram Lombok nusa tengara barat NTB. indahnya toleransi antar agama di lombok, mungkin kita sering mendengar tentang kata toleransi tapi kita hanya sekedar mengetahui kata toleransi tersebut, namun disini, di lombok nusa tenggar barat saya sangat merasakan begitu indahnya toleransi antar agama di lombok, seperti yang di ketahui bahwa sebagian besar agama yang di anut oleh masyarakat lombok adalah  beragama islam, selebihnya beragama hindu, buddha, kristen dan lainya.
Pengalaman yang sangat luar biasa saya mengunjungi pulau lombok ini bisa langsung melihat ibadah umat beragama hindu di salah satu pura narmada, dimana pemandu wisata kami menceritakan rangkaian ibadah umat hindu yang ada pura tersebut, namun timbul pertanyaan saya apakah dengan kegiatan tersebut tidak menimbulkan keresahan bagi agama lain, namun masyarakat di sekitaran narmada yang beragama lain tidak mempermasalahkan dengan adanya kegiatan keagamaan agama apapun bahkan mereka juga ikut membantu dalam ibadah mereka.
bergeser ke arah lombok barat dimana kami mengunjungi komunitas hindu di derah sekotong, pemandu kami juga menceritakan hal yang sama masyarkat tidak mempermasalahkan jika ada kegiatan keagamaan di sana, toleransi antar umat bergama sanggat tinggi, masayarakat di sana menceritakan bagaimana toleransi anatar agama contohnya  " jika terjadi pertikaian antara anak kami dengan yang berbeda agama kami tidak membela anak kami, walaupun anak kami sampai luka-lukapun  kami tetap mempertangung jawabkan kesalahan kepada anak kami masing-masing, begitunya sebaliknya, tidak ada ikut campur orang tua, dari hal tersebut selama ini belum pernah ada pertingkaian antar agama di wilayah kami.
Ada tradisi  yang unik juga yaitu perang topat, perang topat ini menceritakan sebuah perang yang terjadi pada zaman dahulu perebutan wilayah agama islam dan hindu,  dimana terdapat perang topat ini merupakan bentuk simbol perdamaian antar agama islam dan hindu, dimana saya langsung ikut melihat dimana terdapat perang lempar ketupat anatara agama hindu dan muslim, tradisi ini sangat ramai di ikuti berbagai kalangan usia dari anak-anak dan par remaja. artinya mereka sangat memang teguh bahwa kepercayaan kepada yang pencipta itu tergantung kepada individu kita masing-masing, intinya agama yang ada mengajarkan kepada hal-hal kebaikan semua
Sungguh indahnya toleransi antar agama yang ada di Lombok
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H