Mohon tunggu...
BETI ZANIA
BETI ZANIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menulis, memulai menuangkan ide

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meraba Sisi Lain Hutan TNKS (Taman Nasional Kerinci Seblat)

28 Februari 2023   15:36 Diperbarui: 28 Februari 2023   15:40 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony


hutan TNKS adalah taman nasioanl terbesar di Sumatra dengan luas sebesar 13,750 km, terdapat banyak flora dan fauna yang dilindungi Sekitar 4.000 spesies tumbuhan tumbuh di wilayah taman nasional. Secara ekologis TNKS mempunyai nilai atau manfaat yang sangat penting bagi cadangan keanegaragaman hayati, karena kawasan ini memiliki tipe ekosistem yang cukup lengkap mulai dari hutan dataran rendah (tropical lowlend forest) sampai hutan pegunungan (sub alpin) dengan puncak tertinggi Gunung Kerinci (3.805 m dpl). Kekayaan ekosistem dengan keanekaragaman hayati di TNKS sudah di akui baik secara nasional maupun internasional.

Mari kita meraba bagaimana kondisi yang terjadi di lapanagan, hutan memang tidak terpisahkan dari masyarakat, apalagi masyarakat khususnya di Kawasan TNKS adalah berprofesi sebagai petani. Melihat disisi lain hutan TNKS banyak digunakan masyarakat yang tidak bertanggung jawab demi kepentingan sendiri, berdasarkan penelusuran saya tepatnya di provinsi jambi kabupaten kerinci kecamatan gunug raya banyak sekali terjadi penebangan hutan liar yang dilakukan oleh masyarakat, perbuatan melanggar ketentuan Undang Undang Nomor. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan atau Undang Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (P3H) dengan ancaman sanksi pidana bagi barangsiapa yang secara melawan hukum melanggarnya".

 penebangan tersebut marak terjadi di tahun 2015 sampai dengan sekarang.  Disini kita melihat dimana hadirnya Lembaga TNKS tersebut, yang tidak mengetahui hutan TNKS sudah di pangkas besar-besaran oleh masyarakat, bukan hanya hutan yang di pangkas, flora dan faunapun akan musnah. oleh karena itu ini juga tidak di salahkan Lembaga tapi juga masyarakat di sekitaran yang tidak mengangap hutan tersebut sangat penting dan merupakan masa depan anak cucu. Dan disinilah seharusnya hadirnya sosialisasi kepada masyarakat tentang bagaimana jika hutan di rusak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun