Mohon tunggu...
Lubna Salsabila
Lubna Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Gemar menulis dan menyusun to-do list.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksplorasi Unsur Psikoanalisis dalam Membentuk Karakter Remaja dalam Pembelajaran PPKn

9 Desember 2023   22:18 Diperbarui: 9 Desember 2023   22:53 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Remaja merupakan fase peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa dan fase ini disebut sebagai pubertas. Perubahan yang terjadi pada remaja adalah fisik, sosial-emosional dan kognitif, masa ini menjadi sebuah penentu diri sehingga dalam perkembangan remaja dipengaruhi oleh pengalaman, seperti pengalaman masa lampau kemudian bertransformasi sebagai konklusi, prediksi dan rancangan masa depan. Fase ini berkaitan dengan kenakalan remaja yang melanggar nilai dan norma sosial, kenakalan remaja dapat terjadi dimana saja, seperti rumah, sekolah dan masyarakat. Kenakalan remaja di sekolah dapat dalam bentuk terlambat datang kelas atau sekolah, tidak disiplin, melakukan perkelahian, bolos kelas, merokok, menyalin jawaban punya teman, kurang menghormati guru dan sesama teman, berperilaku acuh tak acuh serta berbicara dengan bahasa kotor.

Keberagaman yang ada di Indonesia memiliki potensi sebagai ancaman, seperti perkelahian, disintegrasi dan lain-lain, Indonesia memiliki generasi muda antara lain remaja. Remaja merupakan peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa, kemudian remaja memiliki perkembangan emosi yang belum stabil dan mengadaptasi diri dengan lingkungan. 

Pada teori psikoanalisis, karakter seseorang terbentuk dari proses meniru, melihat, mendengar dan mengikuti, kemudian tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh karakter. Hal tersebut menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan, sebab remaja yang belum dapat mengelola emosi dengan baik dan dihadapkan dengan situasi keragaman, apabila tidak mampu menghadapi dengan baik akan berpotensi pada masalah-masalah, seperti perkelahian, kurang menghormati guru dan sesama teman, berperilaku acuh tak acuh serta berbicara dengan bahasa kotor.

Maka dari itu, PPKn hadir di pendidikan sebagai salah satu mata pelajaran yang berfokus pada perkembangan karakter melalui pembelajaran. PPKn dapat memengaruhi peningkatan karakter peserta didik apabila penyampaian dan penyajian materi yang berkualitas serta peserta didik merespon baik mata pelajaran. Lalu untuk dapat mencapai mata pelajaran yang berkualitas dan memperoleh respon baik dari peserta didik, diperlukan strategi guru yang meliputi kegiatan yang dirancang dengan muatan nila-nilai yang berlaku di masyarakat, kemudian sekolah memperhatikan ketertiban dan kepatuhan kepada tata tertib yang berlaku bagi warga sekolah, memperlakukan peserta tanpa diskriminasi, tidak memperlakukan secara kasar dan tidak melontarkan perkataan yang tidak baik.

Selain itu, melakukan perayaan pada hari-hari nasional, melakukan upacara bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta membuat majalah dinding yang memuat Pancasila. Strategi tersebut dapat diimplementasikan pada pembelajaran, yang menjadi fokus adalah bagaimana guru dapat memperlakukan peserta didik (remaja) dengan baik dan tanpa diskriminasi, sebab perkembangan remaja dipengaruhi oleh pengalaman, seperti pengalaman masa lampau kemudian bertransformasi sebagai konklusi, prediksi dan rancangan masa depan sehingga dengan strategi tersebut diharapkan pendidikan karakter melalui PPKn dapat terinternalisasi kepada peserta didik, karena pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu bidang kajian yang mengemban misi nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia melalui koridor value-based evalucation.

Teori pikoanalisis memberikan penjelasan bahwa karakter seseorang terbentuk dari proses meniru, melihat, mendengar dan mengikuti. Remaja memiliki emosi yang belum stabil dan mengadaptasi diri dengan lingkungan, sehingga diperlukan pendidikan karakter melalui mata pelajaran PPKn yang berkualitas dengan perancangan strategi pembelajaran oleh guru. Maka dapat berdampak pada peningkatan karakter yang terinisiasi dengan baik dan peserta didik usia remaja dapat berkarakter sesuai nilai-nilai dan Pancasila.

Referensi

Dona Pramita, R., & Listyaningsih, L. (2022). Strategi Guru PPKn dalam Meningkatkan Karakter Cinta Tanah Air untuk Mengantisipasi Gerakan Radikalisme di SMP Islam Al A'La Loceret Nganjuk. In Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Vol. 10).

Nafsiana, G., & Kurniyati, I. (2023, December 7). Menyikapi Tren Kenakalan Remaja: Pendidikan Karakter dan Pembinaan Sosial di Sekolah.

Rahmawati, S., Yusuf, A., Zahra, S., & K, A. (2023). Peranan Teori Belajar Psikoanalisa Dalam Pembentukan Karakter Remaja. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, Oktober, 9(19), 769--778. https://doi.org/10.5281/zenodo.8418234

Sugara, H., & Mutmainnah, F. (2021). Strategi Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Pembelajaran PPKn Menghadapi Digitalisasi 4.0. Koulutus, 4, 194--210.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun