Mohon tunggu...
Lubbi Silmi
Lubbi Silmi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Hobi membaca buku dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman Menerima Bani Dhubyan dalam Suasana Makan Malam Mewah

2 Juni 2024   22:35 Diperbarui: 2 Juni 2024   22:41 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tanggal 15 Januari 2018, akun YouTube "Jazal Al-'Athaya" membagikan video yang menarik berjudul "إستقبال بني ذبيان في ضيافة رشاد بن عطيه وقبيلةخديدالتقليط لـ العشاء" yang diterjemahkan menjadi "Menerima Bani Dhubyan yang dipandu oleh Rashad bin Atiya dan suku Khudaid untuk makan malam." Video ini menghadirkan pengalaman unik dalam sebuah acara makan malam yang mewah dan istimewa.

Dalam video tersebut, disajikan pemandangan yang memukau di dalam ruangan yang dihiasi dengan indah. Sekitar 50 meja tamu berdiri dengan gagah, masing-masing dilengkapi dengan alas kain putih yang bersih dan kursi-kursi yang nyaman. Setiap meja dikelilingi oleh 5 hingga 12 orang, menciptakan suasana yang hangat dan ramai.

Menu yang disajikan adalah hidangan khas Arab, yaitu daging unta yang disajikan dengan apik dan lezat. Daging unta tersebut dipotong dan disajikan dengan berbagai macam saus dan rempah-rempah yang menggugah selera. Selain itu, terdapat juga nasi yang lezat sebagai pendampingnya. Menariknya, minuman yang disajikan adalah minuman kaleng bermerk softdrink 7up berwarna hijau yang menyegarkan.

Acara ini juga menampilkan kehangatan dan keramahan tuan rumah, Rashad bin Atiya, serta keramahan dari suku Khudaid yang menyambut tamu dengan tangan terbuka. Suasana yang tercipta di acara makan malam ini sungguh mengesankan, mencerminkan kekayaan budaya dan keramahan masyarakat Arab.

Dari pengalaman ini, dapat disimpulkan bahwa acara makan malam ini bukan hanya sekadar pesta makanan, tetapi juga merupakan peristiwa sosial dan budaya yang penting bagi masyarakat setempat. Semoga pengalaman ini dapat terus diabadikan dan menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menghargai keragaman budaya dan keramahan antarmanusia.

Demikian laporan ini disampaikan, semoga bermanfaat bagi pembaca Kompasiana.

Penulis: [Lubbi Silmi Haris]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun