Di awal tahun 2020 dunia mengalami kegelisahan akibat sebuah wabah dari negeri tirai bambu.bermuala dari satu daerah di Wuhan menyebar tanpa henti  membawa perubahan di  setiap negeri. Banyak negara sibuk mengunci diri agar tidak terinveksi.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mengambil tindakan tegas untuk melockdown kan diri.Madrasah,pesantren,sekolah maupun kuliah terpaksa harus belajar dirumah (daring) sehingga menyeret arti belajar dan mengajar dari "tatap muka" menjadi "tatap ponsel saja"
Daring sebenarnya mempunyai dampak positif bagi pendidikan Indonesia.Berkat daring pendidikan di negeri ini sedikit melek terhadap teknologi sekaligus menjadi evaluasi diri bahwa teknologi memang harus di galakan sejak dini sekaligus harus di kembangkan.
Bukan hanya positif daring juga membawa sejuta kabar negatif terutama di dalam dunia pendidikan banyak anak-anak di pelosok negri yang tidak bisa mengakses teknologi pemerataan yang kurang membuat mereka terlantarkan,UN yang di hapus membuat banyak lembaga pendidikan bingung karena dadakan,kampuspun demikian banyak kegiatan yang di tunda yang harusnya sekarang wisuda terpaksa rela menjadi sarjana tua.Â
Indonesia pada dasarnya belum siap melaksanakan daring karena terbatasnya dan belum merata teknologi.Hal ini menjadi sebuah hal pembelajan bagi kita bahwa yang namanya pendidikan itu berkembang tanpa memandang keadaan.hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah,guru,siswa atau orang tua  untuk mengembangkan pendidikan menjadi lebih baik lagi.
"Pendidikan merupakan pilar utama kemajuan baik tidaknya suatu negara di tentukan oleh kualitas pendidikan nya"
(Penulis)
Sekian semoga pendidikan kita semakin berkembang dan artikel ini menjadi bermanfaat khususnya bagi penulis maupun pembacanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H