Mohon tunggu...
Luayzahirul Ginting
Luayzahirul Ginting Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

@Luayzahirul02

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Perang Darah Bendera Merah

3 April 2015   13:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:35 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prolog.Fiksi

Saat harimau mulai terbangun dari tidurnya,maka dia wajib mencari makan. Begitu juga dengan bendera palu arit,saat dia terbangun dari tidurnya dia akan mencari kekuasaan lagi. Jendral Kim jou si Datang bersama ke empat jendral lainnya yang diantaranya,Mi wo,Kim Mu le,Ga dong dan wei shin. Ke empat jendral ini datang dan menyerang pelabuhan merak jakarta hingga porak poranda.

Pasukan Pemuda jakarta yang di singkat (PPJ) di pimpin seorang jendral bernama,Sutiyoso.  saat sutiyoso mendapat kabar buruk tentang Miwo sang jendral tempur udara komunis ini akan membombardir wilayah monas dan istana negara, jika jakarta tidak diserahkan seutuhnya kepada kelompok komunis ini.Jendral menolak Keras dengan wajah yang menyela sang jendral komunis itu. Karena jendral sutiyoso menolak dan menyatakan agresi militernya, miwo mendadak Geram dan seperti diremehkan oleh sutiyoso. Karena penolakan itu miwo menyatakan perang,maka terjadilah perang Besar,Tembakan tentara komunis membunuh hampir 120 orang pasukan pemuda jakarta, karena jumlah tentara komunis yang begitu banyak sekitar 4500 pasukan,membuat pasukan Pemuda Jakarta mundur. Dan jakarta berhasil dikuasai oleh komunis termasuk penduduknya,komunis merubah nama jakarta menjadi republik komunis koci. Jendral sutiyoso berhasil ditangkap,beserta 2 jendral lainnya. Miwo yang menyimpan Rasa dendam kepada Sutiyoso mengajukan hukuman mati baginya. Ternyata Pengajuan Miwo diterima oleh jendral besar Koci yaitu Kim Jon min,Saat setelah 5 hari menunggu eksekusi,akhirnya Ketiga jendral itu di eksekusi mati oleh 5 penembak jitu Koci. Mendengar kabar kematian sutiyoso,jendral Hariono kusnandar mane merasa panas,anak buah kesayangan itu mati di tangan komunis. Jendral Hariono yang bermarkas di Sukabumi memberi perintah terhadap jendral Rianto dan jendral Ari wibowo untuk menyerang perbatasan Koci,ternyata rencana ini didengar oleh Miwo. Akankah Miwo melakukan penyerangan secara membabi buta ke Suka bumi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun