Layanan publik mengacu pada jenis keterlibatan masyarakat yang dilakukan oleh siswa, yang melibatkan pendekatan komprehensif dan interdisipliner yang berfokus pada waktu dan lokasi tertentu. Program layanan komunitas secara konsisten menghasilkan berbagai inovasi yang menghasilkan pengaruh yang menguntungkan.Â
Universitas Surabaya, didirikan pada 17 Agustus 1945, adalah salah satu perguruan tinggi yang membutuhkan dedikasi masyarakat sebagai syarat untuk lulus dari program studi Ilmu Komunikasi. Lembaga ini memerintahkan program komunitas dengan tujuan mempromosikan pembelajaran berbasis komunitas siswa dan menumbuhkan kualitas kepemimpinan mereka dan rasa tanggung jawab yang diperoleh melalui pencarian akademis.
Kelompok mahasiswa dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Salah satunya adalah Moehammad Rio Efendi, seorang siswa kelas R7, yang telah ditugaskan untuk tinggal di desa Wonoploso, Dusun Ponggok yang terletak di wilayah Gondang. Penghitungan akan dimulai pada hari Sabtu, 13 Januari dan berakhir pada hari Rabu, 24 Januari 2024.
Selama kegiatan ini, para siswa bergabung dengan Angga Dutahatmaja, S.Kom., MM, yang merupakan seorang profesor yang mengkhususkan diri dalam Dosen Pembina Lapangan (DPL). Namun, Rio tidak hanya berpartisipasi dalam aksi lapangan, tetapi juga secara efektif menciptakan dan melaksanakan Proses pembuatan alat pencetak pentol yang sederhana dan berinovatif untuk mempermudah pembuatan pentol. Mitra kami sangat terbantu dengan adanya alat pencetak pentol , sehingga mitra kami sangat cepat dalam memproduksi pentol dan menghemat waktu.
Selain bermanfaat bagi pedagang alat tersebut juga dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah sekitarnya. Diperkirakan bahwa melalui memfasilitasi produksi yang lebih efisien, akan meningkatkannya pendapatan bisnis kecil yang beroperasi pada industri pentol. Bahwa penggunaan alat pencetak pentol akan berfungsi sebagai dorongan konstruktif dalam mempromosikan pertumbuhan bisnis kecil dan dapat membuat mendorong semangat penemuan di antara bisnis di tempat lain.
Dengan penggunaan bahan yang mudah dicari dapat mempermudah dalam pembuatan alat ini. Dengan memanfaatkan material daur ulang dan mengurangi penggunaan bahan plastik, inovasi alat ini dapat memberikan dampak positif tidak hanya dalam produksi tetapi juga terhadap lingkungan sekitar.
Penulis : Moehammad Rio Efendi, Arjuno Widya Pratama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H